Virus mematikan itu disebut pertama kali muncul di Nigeria, negara di Afrika barat dengan jumlah penduduk 190,9 juta jiwa.
Bahkan, pembuat artikel menyebut dia mengutip informasi yang bersumber dari The Guardian yang dipublikasikan pada 11 Februari 2020.
Baca Juga: Ayah di Sukabumi Tega Cabuli Anak Tirinya saat Istri Jadi TKI di Arab Saudi
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com, Kementerian Komunikasi dan Informasi menyatakan informasi dalam artikel tersebut sebagai disinformasi.
Artikel tersebut dengan sengaja dibuat kemudian disebarkan di media sosial dengan tujuan menipu.
Foto yang memperlihatkan 3 petugas kesehatan membawa kantong jenazah oranye dalam artikel merupakan tim pemakaman yang berasal dari Palang Merah Liberia.
Tim pemakaman tersebut nyatanya sedang mengevakuasi jasad yang terinfeksi virus ebola di wilayah Banjor, Monrovia, Liberia pada 24 Oktober 2014.***