Baca Juga: Puluhan Ribu Tahanan di Iran Dibebaskan demi Cegah Penyebaran Virus Corona
Zhang sembuh dalam waktu kurang dari seminggu karena, "Dia tidak memiliki riwayat kondisi kesehatan yang mendasari virus semakin parah," kata dokter Zeng Yulan.
Bukan hanya para dokter di Tiongkok yang sukses dengan pengobatan virus corona.
Diketahui, dokter di India juga telah berhasil merawat pasien virus corona dengan campuran obat yang dikembangkan untuk mengobati HIV, flu babi, dan malaria.
Dokter di RS Sawai Man Singh (SMS), Jaipur, merawat seorang turis Italia dengan kombinasi dua obat harian yang berguna dalam pengobatan HIV, yakni Lopinavir dan Ritonavir.
Baca Juga: Tinjau Kesiapan Sekolah Belajar Online, Wakil Wali Kota Bekasi Minta Orang Tua Mendampingi Anaknya
Para dokter juga memberi wanita itu obat malaria, kloroquin dan oseltamivir yang dikembangkan selama epidemi flu babi.
Di AS, ahli imunologi, Johns Hopkins Arturo Casadevall telah mengembangkan pengobatan menggunakan plasma darah dari orang-orang yang telah pulih dari penyakit ini.
"Penempatan opsi ini tidak memerlukan penelitian atau pengembangan," kata Hopkins.
"Itu bisa digunakan dalam beberapa minggu karena bergantung pada aturan standar bank darah," ujarnya.