Lewati Tiongkok, Amerika Serikat Berpotensi Jadi Episentrum Baru Penyebaran Virus Corona

- 27 Maret 2020, 10:05 WIB
SEORANG pasien dibawa ke ambulan selama wabah virus corona, di wilayah Manhattan di New York City, New York.*
SEORANG pasien dibawa ke ambulan selama wabah virus corona, di wilayah Manhattan di New York City, New York.* /Reuters/

Lonjakan angka kasus virus corona di Amerika Serikat menjadi perhatian dunia.

Baca Juga: Allibaba Tawarkan Teknologi untuk Lawan Virus Corona kepada Dunia, Deteksi Gejala dalam 20 Detik 

New York menjadi negara bagian AS yang paling terdampak virus ini, dengan 280 kematian tercatat sejak dimulainya pandemi ini.

Hingga kini dilaporkan bahwa di New York mengalami lonjakan rawat inap dan kekurangan pasokan alat medis.

Bukan hanya itu, fasilitas medis seperti ventilator sangat kurang dan masker pelindung.

"Diperkirakan kekurangan ventilator (mesin yang mendukung pernapasan bagi orang-orang yang kehilangan kemampuan untuk bernapas sendiri) sangat besar, karena gelombang kasus membanjiri rumah sakit di New York," ujar Gubernur New York Andrew Cuomo.

Baca Juga: Cuaca Bekasi Hari Ini: Jumat 27 Maret 2020, Waspada Hujan di Sore Hari 

Dr. Craig Smith, kepala ahli bedah di pusat medis New York-Presbyterian/Columbia University di Manhattan mengatakan, tim medis sangat bekerja keras dalam menangani semua pasien, bahkan harus bekerja tanpa mengenal waktu.

"Siang dan malam, untuk menjalankan percobaan ventilasi terpisah," katanya.

Terhitung 24 jam terakhir, 85 persen kasus baru virus corona berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, kata juru bicara WHO Margaret Harris, di antaranya 40 persen berasal dari Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x