PR BEKASI - Bangladesh sedang gencar dengan problematika serius yang menyerang bahasa Bangla.
Sebagai bahasa resmi Bangladesh, bahasa Bangla terus diperjuangkan melalui buku sekolah.
Namun hal tersebut dinyatakan kurang sesuai karen hanya sedikit bahasa Bangla yang dimasukkan dalam buku sekolah Bangladesh.
Bahasa Bangla digunakan oleh lebih dari 167 juta masyarakat Bengali, yaitu mayoritas orang di Bangladesh.
Pada tahun 2017 pemerintah meluncurkan buku teks untuk lima kelompok terbesar yakni Chakma, Marma, Tripura, Garo, dan Sadri.
Namun hal tersebut tidak mendapat dukungan dari masyarakat, lantaran buku tersebut hanya diajarkan hingga kelas 3 SD.
Hal ini diungkap oleh aktivis hak asasi Sanjeev Drang, yang juga menjabat sebagai sekretaris jenderal Forum Masyarakat Adat Bangladesh.
“Pemerintah sampai saat ini baru meluncurkan buku ajar untuk lima suku. Apa yang akan terjadi dengan bahasa lain?," kata Sanjeev Drang.