Tensi Semakin Meningkat, Rusia Dituding Siapkan Serangan ke Ukraina Akhir Bulan Ini dan Picu Perang Dunia 3

- 6 Februari 2022, 19:01 WIB
Rusia dilaporkan siap melancarkan serangan terhadap Ukraina pada akhir Februari ini yang dikhawatirkan dapat memulai Perang Dunia 3.
Rusia dilaporkan siap melancarkan serangan terhadap Ukraina pada akhir Februari ini yang dikhawatirkan dapat memulai Perang Dunia 3. //REUTERS/Didor Sadulloev

PR BEKASI – Rusia dikabarkan telah bersiap untuk melancarkan serangan ke Ukraina pada akhir Februari ini yang menargetkan Kiev untuk ditaklukan.

Hubungan dua negara pecahan Uni Soviet tersebut diketahui sedang memanas dalam beberapa bulan terakhir ini.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat di seluruh dunia akan terjadinya Perang Dunia 3.

Bahkan, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskoypada pada September lalu meminta warganya untuk bersiap bertempur habis-habisan bila serangan Rusia benar-benar terjadi.

Baca Juga: Luna Maya Naik Pitam Luapkan Kecewa di INTM Cycle 2: 10 Model Jelek Semuanya!

Sementara itu, seorang pejabat militer Rusia menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah besar roket tempur di Belarusia untuk digunakan jika Perang Dunia 3 meletus.

Berdasarkan laporan Express, Rusia dapat merebut ibu kota Ukraina, Kiev hanya dalam hitungan hari bila serangan benar-benar terjadi

“Kiev bisa jatuh dalam beberapa hari bila Rusia benar-benar meluncurkan serangan skala penuh,” katanya.

Diketahui, Rusia sendiri telah membantah bahwa mereka sedang merencanakan serangan ke Ukraina maupun untuk memulai Perang Dunia 3.

Namun, berbanding terbalik dengan ucapan tersebut, Rusia saat ini justru mengerahkan puluhan ribu tentaranya di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

Baca Juga: Juri Spesial INTM Cycle 2 Kecewa Hasil Foto 5 Besar, Cathy Sharon: Gak Kelihatan Energi 'I Am Top 5'

Hal tersebut telah mendorong Amerika Serikat untuk mengirimkan sebanyak 3.000 tentara pasukannya ke Polandia dan Rumania untuk memperkuat pasukan NATO dalam melindungi Ukraina.

NATO telah mengerahkan empat unit tempur multinasional dengan total sekitar 5.000 tentara di Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia.

Mereka dikirim ke sana sebagai tanggapan atas pencaplokan Rusia atas wilayah Krimea dari Ukraina pada 2014.

NATO sendiri bermaksud untuk menghentikan serangan di kawasan itu dan mengulur waktu bagi pasukan NATO tambahan untuk mencapai garis depan.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Paling Mungkin Menjadi Soulmate Aries, Mulai dari Leo hingga Aquarius

Dua pejabat AS mengatakan pada Sabtu, 5 Februari 2022 bahwa Rusia memiliki sekitar 70 persen dari kekuatan tempur yang diyakini akan dibutuhkan untuk serangan skala penuh ke Ukraina.

Hal tersebut membuat Ukraina mengirimkan permintaan terhadap para sekutunya untuk memasok senjata.

“Ukraina meminta sistem pertahanan misil, peralatan untuk peperangan elektronik, kacamata penglihatan malam, radio digital, stasiun radar dan ambulans militer,” kata pejabat AS.

Bulan lalu, Rusia menuduh Ukraina menyiapkan artileri berat ke garis depan pertempuran dengan separatis pro-Rusia dan gagal terlibat dalam proses perdamaian.

Baca Juga: Perempuan Jepang akan Dilarang Menikah Selama 100 Hari Cerai demi Kejelasan Status Nasab

Ukraina kemudian membantah tuduhan Rusia bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali wilayah dengan paksa dan Zelenskiy mengatakan pada bulan Desember bahwa dia berharap dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata baru.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa tuduhan terhadap Rusia yang sedang menyiapkan serangan adalah provokatif.

Dirinya juga menuduh Ukraina dan NATO telah secara sengaja meningkatkan tensi di sekitar perbatasan Rusia.

Valery Gerasimov, kepala angkatan bersenjata Rusia, mengatakan kepada militer asing bahwa situasi di Ukraina timur meningkat akibat campur tangan pemerintah Ukraina.

“Mereka sengaja meningkatkan ketegangan ini dan menyudutkan kami,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 6 Februari 2022.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah