PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Singapura telah mengumumkan penerapan kebijakan semi-lockdown yang berlaku mulai 7 April hingga 4 Mei 2020 mendatang.
Kebijakan semi lockdown tersebut, salah satunya berisi larangan pertemuan keluarga besar atau teman yang tidak tinggal bersama termasuk di ruang publik.
Sejumlah toko terpaksa ditutup kecuali toko yang menjual alat-alat kesehatan dan bahan makanan pokok yang menunjang kebutuhan masyarakat.
Sama seperti di Indonesia sekolah juga memberlakukan kebijakan belajar di rumah, begitupun perusahaan yang menerapkan work from home bagi para karyawan.
Baca Juga: Dituding Gagal dalam Penanganan Virus Corona, Donald Trump Hentikan Pendanaan WHO
Bukan hanya itu, secara resmi Pemerintah Singapura menginstruksikan untuk meminimalisir interaksi fisik dengan lansia.
Jika para lansia harus berbelanja kebutuhan maka masyarakat yang masih berusia muda yang bertugas membantu para lansia.
Namun ada ada segelintir anak muda yang memiliki pandangan berbeda terhadap kebijakan semi-lockdown yang diluncurkan pemerintah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di Singapura.
Sejumlah anak muda seperti tidak menghiraukan imbauan pemerintah dengan masih berkeliaran di ruang publik seperti restoran, jalanan kota, dan taman-taman di beberapa wilayah.