AS Desak Tiongkok Tutup Permanen Pasar Satwa Liar, Diduga Awal Mula Penyebaran Corona

- 23 April 2020, 16:44 WIB
WARGA berbelanja dengan cara berdiri di atas kursi di dekat sekat yang mengelilingi pasar basah di Wuhan, Tiongkok, 1 April 2020.*
WARGA berbelanja dengan cara berdiri di atas kursi di dekat sekat yang mengelilingi pasar basah di Wuhan, Tiongkok, 1 April 2020.* /ALY SONG/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, mengatakan Washington mendesak Tiongkok menutup permanen pasar basah satwa liar miliknya karena kaitan pasar-pasar itu dengan penyakit zoonosis.

Virus corona jenis baru diyakini berasal dari salah satu pasar basah satwa liar di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019.

Reuters menyebut, virus corona, dengan nama resmi Covid-19, telah menyebar ke seluruh dunia dengan menelan lebih dari 180.000 korban jiwa dan menginfeksi 2,6 juta orang lebih.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Tahanan Aktivis Islam Tidak Satupun Dibebaskan, Simak Faktanya

"Mengingat hubungan yang lekat antara satwa liar ilegal yang diperjualbelikan di pasar basah dan penyakit zoonosis, Amerika Serikat mendesak Republik Rakyat Tiongkok menutup permanen pasar basah satwa liar mereka dan seluruh pasar yang menjual satwa liar ilegal," kata Mike Pompeo, Rabu malam waktu Washingtons ebagaimana dilaporkan Antara.

Di tempat lain, Australia juga meminta negara-negara anggota G20 untuk mengakhiri pasar basah yang menjual daging satwa liar karena lokasi itu mengancam kesehatan manusia dan pasar pertanian.

Langkah itu kemungkinan akan memperburuk hubungan Australia dengan Tiongkok setelah Canberra meminta penyelidikan internasional digelar terkait penularan virus corona.

Baca Juga: Hari Buku Sedunia: Pentingnya Membaca Buku dalam Pembatasan Fisik

Menteri Pertanian Australia David Littleproud meminta pejabat pemerintahan negara-negara G20 mendukung rencana mengakhiri pasar basah satwa liar tersebut.

"Ada sejumlah risiko di pasar basah satwa liar dan bisa menjadi risiko besar bagi industri pertanian kita serta kesehatan publik," kata Littleproud.

Littleproud tidak menyebut langsung soal Tiongkok namun ia mengeluarkan pernyataan itu setelah Australia meminta penyelidikan internasional dilakukan terhadap awal penyebaran virus corona dan penanganannya.  

Tiongkok, pada Januari 2020 memberlakukan pelarangan sementara penjualan satwa liar dan kini tengah mengkaji regulasi untuk membatasi jual beli tersebut secara permanen.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah