PR BEKASI – Vladimir Putin diberi peringatan untuk tidak melancarkan serangan ke Ukraina bila tidak ingin dimaafkan oleh warga Rusia.
Seperti diketahui, dalam beberapa bulan belakang ini Vladimir Putin dilaporkan sedang menyusun rencana untuk melancarkan serangan ke Ukraina.
Hal tersebut terlihat dari ratusan ribu pasukan Rusia yang dikirimkan ke perbatasan dengan Ukraina.
Kabar tersebut sontak menimbulkan kekhawatiran di dunia internasional yang ditakutkan dapat menimbulkan Perang Dunia 3.
Ancaman serangan berdarah yang dilancarkan oleh Vladimir Putin tersebut dapat membuat banyak warga Rusia kecewa dan marah.
Hal tersebut dikatakan oleh Andrey Malgin, seorang jurnalis Rusia yang mengecam tindakan Vladimir Putin.
Baca Juga: Viral Tukang Gorengan Ini Pakai Kostum Mirip Nyi Roro Kidul, Warganet Beri Komentar Begini
Menurutnya, warga Rusia tidak akan memaafkan Vladimir Putin bila dirinya memutuskan untuk memulai Perang Dunia 3 di Ukraina.
"Terlepas dari apakah Presiden akan melancarkan serangan Ukraina atau tidak, sekarang dia tidak akan pernah dimaafkan atas apa yang terjadi hari ini. Ini akan menjadi aib bagi Rusia,” katanya.
Sementara itu, pakar analisis pertahanan Rob Lee menyatakan bahwa Rusia telah melakukan pembangunan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Cek Fakta, Ramuan Air Kelapa dan Garam Laut Diklaim Bisa Hilangkan Vaksin di Tubuh, Benarkah?
"Ini tidak seperti ketakutan perang sebelumnya atau penumpukan di musim semi. Jumlah kekuatan militer udara, darat, dan laut Rusia di dekat Ukraina sekarang secara kuantitatif jauh lebih besar," tambahnya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Intelijen Norwegia, saat ini diperkirakan terdapat kurang lebih 150.000 pasukan Rusia yang ditempatkan di perbatasan Ukraina.
Juru kampanye kelompok penentang Vladimir Putin, Lubov Sobol mengatakan bahwa Presiden Rusia saat ini sedang diambang kehancuran bila salah mengambil keputusan terkait masalah dengan Ukraina.
"Bagaimana kita sampai pada titik di mana seluruh dunia sedang mendiskusikan apakah Rusia akan menyerang Ukraina atau tidak?” katanya.
“Saat era Presiden Dmitry Medvedev, Rusia bersahabat dengan para negara tetangga. Tapi itu semua hancur oleh Vladimir Putin demi egonya,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 14 Februari 2022.
Berdasarkan hasil survei baru-baru ini yang dilakukan terhadap para remaja Rusia, sebanyak 66 persen dari mereka memiliki pandangan positif terhadap Ukraina.
Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Game Omicron Buatan Bill Gates Sudah Ada sejak 1999?
Ini terlepas dari kampanye propaganda Rusia yang tak henti-hentinya dan tajam yang ditujukan terhadap Ukraina.
Selain itu, survei yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 23 persen orang Rusia percaya Rusia dan Ukraina harus menjadi tetangga yang ramah tetapi masih memiliki perbatasan mereka sendiri.
Hanya 17 persen responden yang mendukung penyatuan kedua negara tersebut kembali seperti di era Uni Soviet.
Pada Sabtu, 12 Februari 2022, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menghabiskan satu jam berbicara dengan Vladimir Putin dalam upaya lain untuk mencegah Perang Dunia 3.
Namun, tidak ada terobosan yang jelas, dengan Joe Biden sekali lagi menegaskan bahwa AS akan memberikan sanksi ekonomi yang berat pada Rusia” bila melancarkan serangan ke Rusia.***