Putus Asa Tunggu Bantuan saat Lockdown, Perempuan Asal Thailand Tenggak Racun Tikus

- 29 April 2020, 12:09 WIB
Ilustrasi Racun.*
Ilustrasi Racun.* /(foto Pikiran Rakyat Depok)

"Kami melindungi seluruh warga dari semua sektor, baik petani, pekerja lepas, pekerja formal atau informal," ujarnya.

Kelompok-kelompok bisnis memperkirakan bahwa 10 juta orang, atau 26 persen dari tenaga kerja negara itu, akan kehilangan pekerjaan jika wabah itu berlangsung beberapa bulan, terutama karena pembatasan pada sejumlah sektor, termasuk ritel dan konstruksi.

Menurut Kementerian Keuangan Uttama Savayana, secara keseluruhan, 24 juta orang mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan dan hingga pekan ini, 7,5 juta telah menerima pembayaran pertama dari tiga bulanan 5.000 baht atau setara Rp. 2.390.000.

Baca Juga: Ribuan Ubur-Ubur Mendekat Ke Pembangkit Listrik Paiton Probolinggo

“Sebanyak 16 juta pendaftar dinilai memenuhi kriteria, tetapi hanya 10,6 juta dari mereka yang telah disetujui, sisanya masih dievaluasi,” tuturnya.

Pemerintah pada Selasa menambah jumlah maksimum pekerja yang dapat memperoleh bantuan hingga 16 juta dari 14 juta dan juga menjanjikan bantuan untuk 10 juta petani secara terpisah.

Thailand telah menjanjikan langkah-langkah senilai setidaknya 2,4 triliun baht atau 74,05 miliar dolar, yang setara dengan lebih dari 14 persen dari PDB negara itu, untuk membantu individu dan bisnis yang terkena dampak pandemi.

Baca Juga: Star Wars: The Rise of Skywalker Tayang Lebih Awal di Disney Plus

Attachak mengatakan Thailand harus bertindak cepat.

"Wabah COVID-19 telah membuat ketimpangan di Thailand lebih mencolok ... Mereka yang membutuhkan harus dibantu secara menyeluruh dan segera," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah