Hasil Autopsi Sebut Kematian George Floyd Bukan karena Sesak Napas

- 2 Juni 2020, 16:11 WIB
GEORGE Floyd (kiri) dan Derek Chauvin (kanan).*
GEORGE Floyd (kiri) dan Derek Chauvin (kanan).* /Deadline/

Michael Baden salah satu pemeriksa medis independen mengatakan tidak ada masalah kesehatan lain yang dapat menyebabkan kematian.

"Polisi memiliki kesan keliru bahwa jika Anda dapat berbicara bahwa Anda bisa bernapas. Itu tidak benar," kata Michael Baden.

Sementara itu pengacara keluarga George Floyd, Antonio Romanucci mengatakan, "Apakah dia mabuk atau tidak memiliki obat dalam sistemnya tidak relevan dengan penyebab kematian yang merupakan pembunuhan, yang dilakukan oleh tangan orang lain."

Baca Juga: Di Tengah Perang Lawan Corona, Ebola Jenis Baru Dilaporkan Kembali Muncul di Kongo 

"Hasil akhirnya yaitu kematian George Floyd tidak akan berbeda," ucap dia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

George Floyd (46), pada dasarnya meninggal di tempat kejadian pada 25 Mei 2020, kata Ben Crump, seorang pegacara lainnya untuk keluarga George Floyd.

Dalam sebuah video kematian George Floyd memperlihatkan lutut mantan petugas polisi bernama Derek Chauvin di leher George Floyd bersama dengan petugas lain yang berlutut di bagian punggungnya.

Petugas itu berlutut di leher George Floyd selama delapan menit 46 detik dan dua menit 53 detik setelah George Floyd tidak responsif, menurut pengaduan pidana terhadap Derek Chauvin yang menghadapi dakwaan dalam insiden kematian itu.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: CNN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x