Hal ini mencegah layanan darurat untuk mencapai lokasi yang yang telah diserang, kata dewan kota.
"Kami tidak dapat mengatakan sudah berapa lama warga kota kecil Mariupol ini telah berjuang untuk hidupnya,” kata Walikota Vadym Boichenko dalam sebuah posting online.
“Kami tidak dapat membayangkan berapa banyak penderitaan yang harus ditanggung oleh seorang anak yang tidak bersalah," sambungnya.
Vadym Boichenko menambahkan anak perempuan yang tewas memiliki nama Tanya.
Menurut Vadym Boichenko, anak perempuan itu harus hidup sendirian di menit-menit terakhir hidupnya.
Baca Juga: Kejutan One Piece 1043: Kebangkitan Gomu Gomu No Mi Menjadi Nika, Joyboy Ada dalam Diri Luffy
"Pada menit-menit terakhir hidupnya dia sendirian, kelelahan, ketakutan, serta kehausan,” kata Vadym Boichenko seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 9 Maret 2022.
“Ini hanyalah salah satu dari banyak cerita dari Mariupol, yang telah terkepung selama delapan hari," sambungnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan kejadian tersebut tidak dapat diterima, bahwa seorang anak bisa mati dengan cara seperti itu di abad ke-21.