Survey: Mayoritas Warga AS Berikan Simpati untuk George Floyd dan Abaikan Tanggapan Donald Trump

- 4 Juni 2020, 08:00 WIB
AKSI demonstrasi black lives matter di Amerika Serikat.*
AKSI demonstrasi black lives matter di Amerika Serikat.* /Deutsche Welle/

PR BEKASI - Jajak pendapat Reuters dan Ipsos yang dirilis pada Selasa, 2 Juni 2020 menyatakan bahwa mayoritas orang Amerika Serikat (AS) bersimpati dengan melakukan aksi protes atas kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd serta tidak menyetujui tanggapan Presiden Donald Trump terkait kerusuhan tersebut.

Demonstrasi yang terjadi di beberapa negara bagian AS telah berujung menjadi tindakan kekerasan, dimulai pada pekan lalu setelah seorang perwira polisi Minneapolis terekam di sebuah video tengah bertlutut di leher George Floyd selama sembilan menit, bahkan setelah George Floyd terlihat sudah kehilangan kesadaran.

Dikutip dari Reuters oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, survei yang dilakukan pada hari Senin dan Selasa menemukan sebanyak 64 persen orang dewasa di AS bersimpati kepada orang-orang yang keluar melakukan aksi protes.

Baca Juga: DPRD Pertanyakan Penggunaan Anggaran Penanganan COVID-19 Di Surabaya

Sementara 27 persen tidak bersimpati, dan 9 persen lainnya tidak yakin.

Jajak pendapat itu menggarisbawahi risiko politik bagi Donald Trump, yang telah mengadopsi pendekatan garis keras terhadap protes dan mengancam akan mengerahkan militer AS untuk meredakan aksi yang penuh kekerasan.

Sementara, lebih dari 55 persen orang AS mengatakan tidak menyetujui dengan penanganan Donald Trump terhadap kejadian itu, termasuk 40 persen menyebutkan sangat tidak setuju. Kemudian hanya sepertiga mengatakan menyetujuinya.

Baca Juga: Pendidikan Jadi Sektor Terakhir, Simak 5 Tahap New Normal di Zona Biru Jawa Barat

Sebuah jajak pendapat Reuters atau Ipsos terpisah menemukan fakta bahwa di antara kepemimpinan Biden dengan Donald Trump dari para pemilih terdaftar meningkat menjadi 10 poin persentase.

Dua kali lebih banyak pemilih independen mengatakan mereka tidak menyetujui tanggapan Donald Trump terhadap kerusuhan itu.

Bahkan di kalangan Republikan, hanya 67 persen mengatakan mereka menyetujui cara respons Donald Trump, yang mana secara signifikan lebih rendah dari 82 persen yang menyukai keseluruhan kinerjanya.

Baca Juga: Sambut Penerapan New Normal, Pertamina Terbitkan Aturan Baru di SPBU

Masalah tentang Kekerasan

Aksi protes telah memperdalam perasaan krisis bagi negara yang sudah terkoyak-koyak akibat pandemi Virus Corona atau COVID-19 serta kemorosotan ekonomi yang menghancurkan.

Sementara banyak demonstrasi pada siang hari telah damai, beberapa telah menyebabkan bentrokan keras di malam hari antara polisi dan pengunjuk rasa.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Bersikap Berbeda Soal Unggahan Donald Trump, Karyawan Facebook Lakukan Protes

Mayoritas dari Partai Republik dan Demokrat mengatakan mereka mendukung protes damai, tetapi percaya kerusakan properti menjadi penyebab demonstran merongrong.

Dimana kurang dari seperempat orang AS mengatakan kekerasan adalah respons yang tepat.

Bahkan di daerah pedesaan dan pinggiran kota sebagian besar tidak terpengaruh oleh demonstrasi, kebanyakan orang menyatakan dukungan.

Baca Juga: Mahasiswa Terbebani, Kemendikbud Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT di Tengah Pandemi Covid-19

Sedikit lebih dari setengah penduduk pedesaan mengatakan bahwa mereka bersimpati kepada para pengunjuk rasa, sementara tujuh dari 10 penduduk pinggiran kota setuju.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x