PR BEKASI - Swedia menjadi salah satu negara di benua Eropa yang juga ikut terdampak dari pandemi virus corona atau Covid-19.
Namun sejak merebaknya pandemi tersebut, Pemerintah Sweda tidak melakukan pembatasan sosial seperti halnya negara-negara lain di benua Eropa.
Hal tersebut dilakukan Pemerintah Swedia karena berharap dengan ditiadakannya pembatasan sosial bisa menjaga stabilitas ekonomi yang mengharuskan orang-orang tetap beraktivitas di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Hadiri Sidang Perdana Pembunuhan George Floyd, Derek Chauvin Didakwa Kurungan 40 Tahun Penjara
Dilansir dari The Sun oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Perdana Menteri (PM) Swedia dikabarkan dituduh dengan sengaja membiarkan penyebaran Covid-19 di negaranya.
Kebijakan yang ditempuh PM Swedia, Stefan Lofven dinilai telah 'gagal total'. Hal itu disebabkan Swedia telah mencatatkan sebanyak 4.694 orang meninggal dunia dan 45.133 orang terinfeksi Covid-19.
Ebba Busch-Thor, pemimpin partai Demokrat Kristen menyalahkan strategi Swedia menanggulangi Covid-19 dan hasilnya tidak sedikit jumlah korban meninggal akibat Covid-19.
"Apa yang dapat kami katakan tentang Swedia adalah bahwa banyak dari mereka yang berduka atas kehilangan nyawa, karena Swedia dengan sadar dan sengaja membiarkan penyebaran infeksi yang besar," kata dia.
Baca Juga: Sejalan dengan Profesor di Italia, Dokter di AS Klaim Covid-19 Melemah dan Tidak Terlalu Menular