Ubah Usahanya untuk Produksi Face Shield dari Limbah Plastik, Pengusaha Genteng Raup Untung

- 12 Juni 2020, 08:47 WIB
ILUSTRASI penggunaan face shield.*
ILUSTRASI penggunaan face shield.* /The Star/

Kelompok ini memproduksi pelindung wajah sekali pakai yang harganya sekitar 1 dolar AS (Rp14.000) dengan bingkai yang terbuat dari busa murah atau yang dapat digunakan kembali dengan bingkai plastik, yang harganya sekitar 2,70 dolar AS (Rp38.000).

Di Uganda, diperkirakan terdapat 600 ton sampah plastik yang dibuang setiap hari -- lebih dari setengahnya tidak terkumpul dan kurang dari 5 persen didaur ulang -- upaya ini juga membantu memerangi polusi plastik dan udara kotor.

Pembakaran limbah plastik, yang dapat menghasilkan gas beracun dan karsinogen, menjadi hal umum, kata Balcom.

Di kota utara Gulu, tempat Takataka beroperasi, setidaknya 80 persen sampah plastik tidak dikumpulkan dan kemudian tumpukan itu berakhir di saluran air, di tepi jalan dan di tanah kosong.

Baca Juga: PS5 Rilis Tampilan dan 26 Game Terbarunya, Netizen Bandingkan dengan XBOX Seriex X 

Takataka sekarang berharap untuk memperluas operasinya menjadi pabrik pengolahan plastik skala penuh yang mampu mendaur ulang 9 ton sampah plastik setiap bulan, naik dari sekitar 60 kilogram plastik per hari saat ini.

"Tetapi fokus kami saat ini adalah untuk melawan COVID-19," kata Balcom.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x