Jourova mengatakan Google telah menghapus 80 juta iklan terkait Covid-19 yang jelas mengandung informasi palsu.
Baca Juga: Fakta-Fakta Lagu ‘Lathi’ Weird Genius yang Tengah Viral hingga Dikaitkan dengan Hal Mistis
Namun menurutnya tidak ada angka pasti tentang kerusakan kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh penyebaran berita bohong sejauh ini.
Uni Eropa memperkenalkan sebuah kode etik secara sukarela untuk melawan disinformasi pada Oktober 2018.
Jourova yang kala itu menjabat komisioner untuk keadilan, konsumen dan kesetaraan gender di Komisi Eropa sempat menyatakan keraguannya terkait peraturan yang sifatnya mengikat ini.
Baca Juga: Bus AKAP dan AKDP Mulai Beroperasi Kembali Besok, Penumpang yang Miliki Gejala Flu Dilarang Naik
Kendati Demikian, Google, Facebook, Twitter, dan Mozilla akhirnya menyepakati aturan tersebut sebelum akhir tahun 2018. Setelahnya, Microsoft juga turut bergabung pada Mei 2019, dan TikTok sekarang juga ikut serta.
Namun, Komisi Eropa masih bernegosiasi dengan pihak WhatsApp.
Dari laporan bulanan yang diberikan sejak Januari 2019, perusahaan-perusahaan teknologi telah menghapus 70 persen berita bohong dari konten yang diunggah.
Baca Juga: Song Joong Ki Dikabarkan Pacaran dengan Pengacara, Agensi: Rumor Tidak Berdasar