Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Sebut Donald Trump sebagai Bencana

- 15 Juni 2020, 10:27 WIB
MANTAN Perdana Menteri Malayasia, Mahathir Mohamad sebut jika Donald Trump kembali terpilih sebagai presiden itu sama saja dengan 'bencana'.*
MANTAN Perdana Menteri Malayasia, Mahathir Mohamad sebut jika Donald Trump kembali terpilih sebagai presiden itu sama saja dengan 'bencana'.* /AFP/

PR BEKASI - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad memberikan dukungan kepada Joe Biden untuk menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) dan mengatakan jika Donald Trump kembali terpilih pada November 2020 sebagai 'bencana'.

Bahkan saat dipimpin oleh Donald Trump, hubungan antara Washington-Beijing disebutkan berubah menjadi 'perang' karena sejumlah kebijakan yang diambil Donald Trump.

Dilansir Inquisitr oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, dalam kesempatan wawancara dengan 'This Week In Asia' Mahathir Mohamad pun menolak klaim pemerintahan Donald Trump yang mengatakan Tiongkok harus bertanggung jawab atas merebaknya pandemi Covid-19 hingga seluruh dunia.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota dan Kabupaten Bekasi Senin 15 Juni 2020 

"Saya tidak pernah berpikir dia (Donald Trump) akan menang, tetapi Joe Biden lah yang menang. Sekarang orang-orang mengatakan bahwa banyak orang yang mendukung Donald Trump, maka hal itu akan menjadi bencana," ucap Mahathir Mohamad.

Mahathir Mohamad melangkah lebih jauh dengan mengabarkan warga AS bahwa dirinya memberikan suara untuk Joe Biden, terlepas dari kenyataan bahwa ia tidak dapat memilih pada November 2020 mendatang.

"Saya tidak tahu apakah Donald Trump akan terpilih kembali, tetapi saya berharap Joe Biden akan terpilih dan berbeda darinya. Saya memilih Joe Biden meski saya tidak punya hak untuk memilih," ucap pria berusia 94 tahun itu.

Baca Juga: Sebut Email dan Akun Kerabatnya Dijaili, Fiersa Basri Beri Dukungan untuk Bintang Emon 

Selain menyalahkan Donald Trump karena ketidaknyamanan dengan Tiongkok, Mahathir Mohamad juga mengkritik Donald Trump karena kebiasaannya memecat pejabat, menyamakan praktik ini dengan yang terlihat di 'negara dunia ketiga'.

Dia juga menyerang Donald Trump karena penggunaan dan tindakannya di Twitter selama aksi protes atas kematian pria kulit hitam George Floyd.

Lebih jauh, Mahathir Mohamad memiliki kata-kata pilihan untuk penanganan pandemi virus corona di negara itu, menyalahkan kecintaan Amerika terhadap 'kebebasan' dan ketidaksukaan mereka terhadap penguncian atas berlanjutnya penyebaran virus di seluruh AS.

"Di AS ini tentang kebebasan. Anda tidak bisa mengatakan kepada saya untuk tidak keluar rumah. Itu adalah kebebasan saya. Anda tidak dapat menghentikan saya karena itu kebebasan saya," ucapnya.

Baca Juga: Sekolah Boleh Dibuka Kembali dengan Pertimbangan dari Gugus Tugas Covid-19, Bukan Kemdikbud 

Sebaliknya, Mahathir Mohamad memuji tanggapan dari Partai Komunis Tiongkok meski banyak laporan bahwa Pemerintah Tiongkok sudah melakukan penyamaran terkait virus tersebut.

Sebagai contoh, warga di Wuhan telah mengklaim bahwa korban tewas setinggi 47.000 orang, bukan 2.579 orang yang semula dilaporkan pihak berwenang.

Tak lupa juga, Mahathir Mohamad memberikan pujian atas apa yang sudah dilakukan Pemerintah Malaysia dalam penanganan pandemi Covid-19 di negaranya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: inquirer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah