Lakukan Pengeboran di Antartika, Ilmuan Selandia Baru Temukan Ekosistem Dunia Bawah Es Sedalam 500 Meter

- 9 Juni 2022, 14:10 WIB
Ilmuan temukan kehidupan baru di bawah lapisan es Antartika.
Ilmuan temukan kehidupan baru di bawah lapisan es Antartika. /Mirror.co.uk/

PR BEKASI - Para peneliti dunia hingga kini terus melakukan perkembangan penelitian hingga menemukan hal baru yang belum terkuak.

Bahkan di Era yang semakin maju ini, terkuak beberapa misteri dunia yang belum diketehui banyak orang ditemukan para ilmuan.

Baru-baru ini para ilmuwan dari Selandia Baru baru-baru ini menemukan ekosistem baru yang menarik di bawah lapisan es Ross di Antartika.

Dunia baru itu tersembunyi 500 meter di bawah lapisan es Antartika.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Mirror.co.uk, para peneliti dari universitas di Wellington, Auckland dan Otago, Institut Nasional Air dan Atmosfer (Niwa) dan Ilmu Geologi dan Nuklir akhirnya melakukan pengeboran melalui lapisan es dan masuk ke sungai di bawahnya.

Baca Juga: Planet Mars Dulu Sangat Basah, Peneliti Sebut Kini Kondisinya Mengering

Para peneliti pun menurunkan kamera, mereka terkejut melihat amphipoda kecil yang berkerumun, organisme yang berasal dari keluarga yang sama dengan lobster dan kepiting berada di bawah lapisan es.

"Untuk sementara, kami mengira ada yang salah dengan kamera, tetapi ketika fokus meningkat, kami melihat segerombolan artropoda berukuran sekitar 5mm," ujar Craig Stevens.

"Kami telah melakukan eksperimen di bagian lain dari lapisan es dan mengira kami memiliki pegangan pada banyak hal, tetapi kali ini kejutan besar dilontarkan."

Dia menambahkan bahwa sementara mempelajari perubahan iklim merupakan aspek penting dari penelitian, ada unsur penemuan yang terlibat untuk tim juga.

Baca Juga: Kenapa Lelaki Rentan Jadi Korban Kekerasan Seksual? Berikut Penjelasan Peneliti

"Ssemua hewan berenang di sekitar peralatan kami, berarti jelas ada ekosistem penting di sana," lanjutnya.

Ekosistem ini awalnya ditemukan saat para ilmuan menemukan Muara alur es yang terlihat dari citra satelit lapisan es Ross.

Sebelumnya, para ilmuwan sudah mengetahui adanya danau air tawar dan sungai di bawah benua beku, tetapi fitur tersembunyi ini belum disurvei secara langsung.

"Mengamati dan mencicipi sungai ini seperti menjadi yang pertama memasuki dunia tersembunyi," kata Mr Horgan.

Baca Juga: Kenapa Profesor dan Dosen Rawan Kena Hoaks? Simak Solusi Peneliti soal Dunia Kampus

Setelah itu, para peneliti meninggalkan instrumen di dalam sungai untuk mempelajari perilakunya.

Menariknya mereka mampu menangkap perubahan selama letusan besar gunung berapi Tonga Hunga Tonga-Hunga Ha'apai.

Setelah letusan, instrumen mendeteksi perubahan tekanan yang signifikan yang disebabkan oleh tsunami yang menembus rongga.

Stevens mengatakan itu menunjukkan betapa terhubungnya segala sesuatu di dunia dengan letusan yang begitu jauh dari Antartika.

Baca Juga: Peneliti Asal Universitas Cambridge Sebut Musik Cerminan Kepribadian Seseorang

"Di sinilah kita, di sudut dunia yang terlupakan, melihat pengaruh real-time dari peristiwa yang terasa begitu jauh. Itu cukup luar biasa," katanya.

Diketahui sebelumnya, gunung berapi bawah laut Tonga, yang meletus pada Januari tahun ini, memicu gempa berkekuatan 7,4 SR.

Gempa tersebut mengirimkan gelombang tsunami yang menerjang pantai pulau Pasifik, yang dibiarkan tertutup abu dan terputus dari bantuan.

Selain itu, dampaknya juga menyebar hingga California sementara peringatan evakuasi dikeluarkan di Australia, Jepang dan Amerika Serikat.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: mirror.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah