Meski Vaksin sedang Dikembangkan, WHO: Dunia Tetap Harus Belajar Hidup Bersama Virus Corona

- 1 Agustus 2020, 18:33 WIB
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). / — ANTARA

PR BEKASI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa dunia harus belajar untuk hidup dengan virus corona dan melawannya dengan kekuatan yang dimilikinya.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat, 31 Juli 2020 bahwa hal itu tetap dilakukan meski ada upaya untuk mengembangkan vaksin yang sedang berlangsung.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Anadolu Agency, Tedros Adhanom Ghebreyesus membuat pernyataan itu pada pertemuan komite tingkat tinggi enam bulan setelah menyatakan COVID -19 sebagai darurat kesehatan masyarakat.

Baca Juga: KH Hasyim Wahid Meninggal Dunia, Ketum PBNU Kenang Momen Tahun 2010 

"Sungguh menyedihkan untuk berpikir bahwa enam bulan lalu ketika Anda (Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional) merekomendasikan saya menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, ada kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian di luar Tiongkok," kata Tedros.

Dia mengatakan bahwa sejak awal virus, banyak pertanyaan ilmiah telah terjawab dan banyak yang tetap tidak terjawab.

Komite darurat selalu berhati-hati dalam membuat pernyataannya dan pada hari Jumat, komite tersebut kembali mengevaluasi status darurat COVID-19.

Sebelum Covid-19, WHO juga pernah mengumumkan darurat kesehatan masyarakat terkait flu babi, polio, zika, dan ebola.

Baca Juga: Lakukan Tes Swab di 'Miss V', Petugas Lab Dipenjarakan atas Tuduhan Pemerkosaan Pasien Covid-19 

"Hasil awal dari studi serologi melukiskan gambaran yang konsisten: sebagian besar orang di dunia tetap rentan terhadap virus ini, bahkan di daerah yang telah mengalami wabah parah,” ucapnya.

"Banyak negara yang percaya bahwa mereka telah melewati masa kritis dan sekarang bergulat dengan wabah baru," Kata Tedros melanjutkan.

Dia mengatakan beberapa negara, yang tidak terlalu terpengaruh pada minggu-minggu awal, sekarang mengalami peningkatan jumlah kasus dan kematian, sementara beberapa negara yang sudah melewati gelombang besar, kini sudah mulai reda.

"Meskipun pengembangan vaksin terjadi dengan sangat cepat, kita harus belajar hidup dengan virus ini, dan kita harus berjuang dengan alat yang kita miliki," kata Tedros.

Baca Juga: Cek Fakta: Warganet Curigai Alis Djoko Tjandra Tebal, Polisi Disebut Tangkap yang Palsu 

Tedros mengatakan pemahaman yang lengkap tentang epidemiologi dan risiko global yang ditimbulkan oleh virus baru ini memerlukan pengujian serologis sistematis, yang mengungkapkan informasi penting.

"Pengujian serologis mendeteksi antibodi dalam darah yang mengindikasikan jika seseorang telah terinfeksi," kata kepala WHO.

"Ini memberitahu kita seberapa sering infeksi terjadi di antara populasi yang berbeda, berapa banyak orang yang memiliki infeksi ringan atau tanpa gejala, dan berapa banyak orang yang terinfeksi tetapi mungkin tidak diidentifikasi oleh pengawasan penyakit rutin," katanya.

Baca Juga: Kembali Memukau, Weird Genius Gandeng Yellow Claw dalam Lagu Terbaru 'Hush' 

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pengujian serologis mungkin mengungkapkan proporsi populasi mana yang bisa kebal di masa depan.

"Ini akan memungkinkan para pembuat keputusan lokal, nasional, dan internasional untuk merespons secara kolektif dan lebih efektif, terhadap pandemi," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x