Korban Tewas di Lebanon Jadi 100, Presiden: Kelalaian Penyimpanan Ribuan Ton Amonium Nitrat

- 5 Agustus 2020, 17:41 WIB
100 orang dilaporkan tewas sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka saat ledakan terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon.
100 orang dilaporkan tewas sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka saat ledakan terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon. //AFP

Baca Juga: Kasus Korupsi Kian Marak di Lembaga Negara, Refly Harun: Harus Jokowi yang Pimpin Langsung 

Michael Aoun mengatakan ribuan ton amonium nitrat itu dilaporkan tersimpan secara tidak aman di sebuah gudang dekat pelabuhan Beirut selama kurang lebih enam tahun.

Ia menganggap penyimpanan amonium nitrat dalam gudang tersebut tidak dapat diterima dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Michael Aoun bersumpah akan menjatuhkan sanksi terberat terhadap pihak yang bertanggung jawab. Ia juga menetapkan status darurat nasional selama dua pekan terkait insiden di ibu kota ini.

Meski begitu, pihak berwenang sampai saat ini belum bisa memastikan penyebab gudang tersebut meledak.

Baca Juga: Amonium Nitrat, Penyebab di Balik Ledakan Dahsyat Lebanon dan Kecelakaan Industri Dunia Lainnya 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut ledakan dahsyat di area dekat Pelabuhan Beirut Lebanon terlihat seperti sebuah serangan mengerikan.

“Amerika Serikat siap membantu Lebanon. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat Lebanon dan akan berada di sana untuk membantu,” ujar Donald Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Rabu, 5 Agustus 2020.

“Sepertinya (ledakan di Lebanon) ini adalah serangan mengerikan,” kata Trump.

Disebutkan juga bahwa Kedutaan Besar AS di Beirut merilis pernyataan yang menyarankan agar orang memakai masker dan tetap berada di dalam rumah.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x