Diminta Bayar Rp59 Juta Jika ingin Dirawat di RS, Pasien Covid-19 Ini Meninggal di Ambulans

- 12 Agustus 2020, 21:03 WIB
Ilustrasi ambulans.
Ilustrasi ambulans. /Pikiran Rakyat

PR BEKASI - Seorang pasien COVID-29 berusia 60 tahun meninggal dunia di dalam ambulans pada Selasa, 11 Agustus 2020 ketika menunggu untuk dirawat di rumah sakit swasta EM Baypass di India.

Dilansir Pikiranrakayat-Bekasi.com dari Indian Express, Rabu, 12 Agustus 2020, perempuan yang tak disebutkan namanya itu diduga meninggal karena terlalu lama menunggu pertolongan dari pihak rumah sakit.

Perempuan itu terus menunggu kerabatnya yang mencoba mengatur biaya perawatan karena rumah sakit meminta uang sebesar Rp59 juta.

Baca Juga: Jerinx Unggah Foto Rina Nose Sesaat Sebelum Ditahan, Madam Nora Buka Suara 

Keluarga yang tak menyanggupi pun merasa bingung sehingga proses perawatan tertunda.

Akhirnya, pasien yang merupakan warga Tamluk East Midnapore kehilangan suaminya karena terinfeksi virus corona dan tak bisa ditolong oleh rumah sakit.

“Otoritas rumah sakit meminta kami membayar 3 lakh Rupee (sekitar Rp 59 juta--Red) sebelum merawatnya," kata seorang kerabat almarhum.

"Dia meninggal saat kami mencoba mengatur uang," sambungnya.

"Kami sudah memberi tahu rumah sakit bahwa kondisi pasien sedang kritis dan keluarga akan segera menyetor uangnya," ucapnya.

Baca Juga: Gara-gara Dua Unggahan Ini, Jerinx Resmi Ditahan di Mapolda Bali karena Pencemaran Nama Baik 

Akhirnya kerabat dekat almarhum menyalahkan rumah sakit atas kematian tesebut. Namun, pihak berwenang membantah klaim yang mengatakan bahwa pasien sudah meninggal sebelum mencapai rumah sakit.

Padahal, kata seorang kerabat almarhum, mereka sejak awal telah menjelaskan bahwa pasien tengah dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit.

Dalam insiden lain di Howrah, seorang pria diduga diminta membayar sekitar Rp175 juta setelah dia menyatakan keinginannya untuk bertemu ayahnya yang meninggal karena COVID-19.

Menurut keluarga korban, pihak rumah sakit tidak segera menginformasikan tentang kematian tersebut.

Baca Juga: Lapan Sebut Akan Ada Lagi Awan 'Tsunami' Sebagai Tanda Badai Segera Muncul 

Kemudian pada Minggu sore, putra almarhum menerima telepon dari rumah sakit yang menginformasikan bahwa ayahnya telah meninggal pada pukul 1 pagi.

“Saat kami sampai di rumah sakit, kami diberitahu bahwa jenazahnya sudah dikirim untuk dikremasi. Kami diminta membayar Rp175 juta untuk melihat jenazah, ” kata putra almarhum Subhash Gupta.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x