Seakan Tak Reda, AS Kembali Akan Sanksi Iran Terkait Embargo Senjata

- 18 September 2020, 05:50 WIB
Ilustrasi bendera Iran dan Amerika Serikat.
Ilustrasi bendera Iran dan Amerika Serikat. /About Energy/

PR BEKASI – Amerika Serikat (AS) berencana menjatuhkan sanksi terhadap pihak-pihak yang melanggar embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran.

Hal ini dikatakan oleh Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela dan Iran, Elliott Abrams, pada hari Rabu, 16 September 2020.

"Sanksi tersebut bakal tetap berlaku, alih-alih berakhir pada Oktober, seperti yang disepakati dalam perjanjian nuklir 2015," kata Elliot, sebagaimana dinukil Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 17 September 2020.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’, ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Embargo senjata terhadap Iran pertama kali dijatuhkan pada 2007, jauh sebelum perjanjian nuklir Iran 2015 dibuat oleh AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Tiongkok, dan Iran.

Elliot mengatakan, Washington dapat menolak siapapun untuk masuk ke pasar AS jika mereka berdagang senjata dengan Iran.

Teheran telah berkali-kali membantah tuduhan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump bahwa Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir.

Baca Juga: Pemerintah Berhasil Pulangkan 122 WNI Jamaah Tabligh dari India Usai Tertahan Akibat Lockdown

Donald Trump pada 2018 menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi-sanksi AS terhadap negara itu.

Kesepakatan itu sendiri bertujuan membatasi kegiatan nuklir Teheran. Sebagai imbalan, Iran akan mendapatkan keringanan sanksi.

Washington juga mengatakan telah memicu penerapan kembali semua sanksi PBB terhadap Iran, yang akan berlaku akhir pekan ini.

Baca Juga: Longgarkan Aturan Larangan WNI Masuk, Menhan Malaysia: Ada Beberapa Kategori yang Boleh Masuk

Namun, pihak-pihak lain dalam kesepakatan nuklir, yakni Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman dan Rusia, serta sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB menganggap AS tidak dapat memberlakukan kembali sanksi PBB.

"Ini seperti menarik pelatuk dan tidak ada pelurunya," kata seorang diplomat senior dari negara anggota Dewan Keamanan PBB, tanpa menyebut nama.

"Tidak akan ada snapback, sanksi akan tetap ditangguhkan, JCPOA (kesepakatan nuklir) akan tetap berlaku," katanya.

Baca Juga: Kanye West Gegerkan Publik Usai Unggah Video Kencingi Salah Satu Piala Grammy Awards Miliknya

Sementara itu, Abrams ditanya wartawan apakah Washington "sekarang sedang membuat rencana konkret untuk menerapkan sanksi sekunder" agar embargo senjata terhadap Iran kembali diberlakukan.

"Ya, dalam banyak hal, dan kami akan mengeluarkan beberapa pengumuman selama akhir pekan dan lebih banyak pengumuman pada Senin dan kemudian hari-hari berikutnya minggu depan," ujarnya.

Para diplomat mengatakan hanya sedikit negara yang cenderung setuju menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran.

Baca Juga: Sejak PSBB Jakarta Berlaku, Pasien di Wisma Atlet Naik Drastis Bertambah 1.066 Orang

Sebelumnya pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya akan melakukan hal yang dapat membuat sanksi itu diberlakukan.

"Kami akan melakukan semua hal yang perlu kami lakukan untuk memastikan bahwa sanksi tersebut diberlakukan," kata Pompeo

Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu menggambarkan penolakan terhadap prakarsa Washington itu sebagai kemenangan bangsa Iran dan kekalahan memalukan Amerika Serikat dalam menjalankan mekanisme snapback.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x