Seakan Tak Kapok, Baru Dibebaskan Pemerintah Afghanistan Anggota Taliban Malah Ikut Perang Lagi

- 23 September 2020, 20:50 WIB
Pemimpin Dewan Tinggi Afghanistan, Abdullah.
Pemimpin Dewan Tinggi Afghanistan, Abdullah. /Aljazeera./

"Sayangnya, selama ini tingkat kekerasannya sangat tinggi dan tidak bisa diterima masyarakat," kata Abdullah.

"Saya mengulangi seruan saya kepada Taliban sendiri, dan juga kepada semua mitra yang memiliki pengaruh atas Taliban, untuk menekankan hal itu," ucapnya.

Baca Juga: Raup Keuntungan hingga Miliaran Rupiah, Dokter di Klinik Aborsi Ilegal Tak Miliki Sertifikat

Pada hari Minggu, 20 September 2020 Afghanistan menyaksikan pertempuran paling berdarah sejak pemerintah dan kelompok bersenjata memulai pembicaraan damai, dengan bentrokan yang menewaskan 57 anggota pasukan keamanan Afghanistan dan puluhan lainnya luka-luka.

Abdullah mengatakan dia berencana mengunjungi Pakistan dalam beberapa hari mendatang, yang akan menjadi kunjungan pertamanya sejak 2008.

Kekerasan yang terus-menerus dan kegagalan Taliban untuk sepenuhnya memutuskan hubungan dengan ISIS dan kelompok bersenjata al-Qaeda, dinilai sebagai penghalang keberhasilan oleh para pejabat AS yang bersaksi di Kongres pada hari Selasa.

Baca Juga: Mulai Masuk Musim Penghujan, Dokter: Minum Air Putih dan Istirahat yang Cukup

Kepala juru runding AS, Zalmay Khalilzad mengatakan penarikan pasukan AS sebagaimana yang diuraikan dalam perjanjian AS-Taliban akan dihentikan.

Dengan sekitar 4.500 tentara tersisa di Afghanistan pada November sementara Washington menilai apakah kelompok bersenjata itu memenuhi janji mereka.

"Penarikan lebih lanjut akan ditentukan berdasarkan kondisi di lapangan dan pengiriman oleh Taliban atas komitmen mereka," kata Khalilzad dalam sidang komite pengawas Kongres.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x