Penelitian tersebut juga menemukan bahwa salah satu mutasi DG14G adalah yang paling dominan di AS dan merupakan dalang dari hampir 100 persen kasus positif Covid-19 di wilayah Houston, Texas, AS.
Mutasi mengubah struktur "protein spike" dan dapat membantu mengubah dan membentuk strain baru.
Baca Juga: Setuju dengan Penayangan Film 'G30S/PKI', Fadli Zon: Sebaiknya Film Itu Diputar Kembali
Struktur protein tersebut juga akan memungkinkan virus corona untuk menempel pada sel yang terinfeksi.
Hal ini akan meningkatkan kemampuan virus yang bermutasi untuk menginfeksi sel lainnya.
Para ahli dari University of Chicago dan University of Texas Austin mengatakan, walaupun strain bary lebih dominan, para ahli mengatakan tidak serta merta itu lebih mematikan.
Baca Juga: Finlandia Gunakan Jasa Anjing Pelacak untuk Deteksi Orang yang Terinfeksi Covid-19 di Bandara
Mereka juga menambahkan bahwa tingkat keparahan setiap kasus bergantung pada kondisi kesehatan pasien.
Peter Thielen, ahli biologi molekuler di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, mengatakan para ilmuwan harus terus mempelajari mutasi-mutasi baru pada virus corona, karena ini menyangkut nyawa banyak orang.
Saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di dunia, 7,185,516 orang dan total kematian sebanyak 207,538 orang.***