Palestina Sebut Normalisasi Hubungan dengan Israel sebagai Pelanggaran Hukum Internasional

- 26 September 2020, 15:04 WIB
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas memperlihatkan peta wilayah Palestina yang terus dicaplok oleh Israel sejak 1947.
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas memperlihatkan peta wilayah Palestina yang terus dicaplok oleh Israel sejak 1947. /AFP/

Palestina memandang perjanjian tersebut sebagai pengkhianatan terhadap konsensus Arab yang sudah lama ada bahwa normalisasi dengan Israel seharusnya dilakukan jika negara Zionis tersebut mengembalikan wilayah milik Palestina yang didudukinya.

Sejak pertengahan 90-an PA telah mengupayakan mendirikan negara merdeka di Tepi Barat, Gaza, dan Jerusalem Timur, wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967.

Baca Juga: Layaknya Film Horor, Puluhan Kepiting Raksasa Kelaparan Serbu Perkemahan

Belum ada pembicaraan damai yang substantif antara Israel dan Palestina sejak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pertama kali terpilih lebih dari 10 tahun lalu, dan kedua belah pihak sangat terpecah belah terkait isu-isu inti dari konflik tersebut.

Sebaliknya, Netanyahu berfokus membangun hubungan dengan negara-negara Arab, Afrika, dan Asia yang telah lama mendukung perjuangan Palestina.

Di Israel, perjanjian dengan UEA, negara kaya minyak dengan pengaruh kawasan yang cukup besar, dipandang sebagai terobosan bersejarah yang dapat mengubah Timur Tengah.

Baca Juga: Samsung Luncurkan Galaxy Z Fold2 dengan Design Elegan dan Ramping 

Israel menunda rencananya untuk mencaplok hingga sepertiga Tepi Barat setelah kesepakatan dengan UEA, sambil mengatakan masih berencana untuk menyelesaikannya dengan mereka.

UEA mengatakan perjanjian itu menghilangkan ancaman langsung terhadap solusi dua negara dan memberikan dua negara itu peluang untuk berdamai.

Palestina bersikeras mengatakan konflik dengan Israel tidak akan selesai sampai mereka mengakhiri pendudukannya dan Palestina mendapat kemerdekaan secara penuh.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah