Bongkar Produk Kecantikan Abad ke-18, Museum Nasional Korsel 'Hidupkan Kembali' Putri Hwahyup

- 27 September 2020, 06:47 WIB
Prototipe kosmetik penemuan dari makam Putri Hwahyup yang hidup sekira tahun 1733-1752 merupakan anak Raja Yeongjo, yang terdiri atas foundation, krim tangan, dan lipbalm.
Prototipe kosmetik penemuan dari makam Putri Hwahyup yang hidup sekira tahun 1733-1752 merupakan anak Raja Yeongjo, yang terdiri atas foundation, krim tangan, dan lipbalm. /The Korea Herarld

PR BEKASI – Korea Selatan merupakan salah satu negara produsen berbagai produk kecantikan yang sangat digandrungi oleh wanita hampir di seluruh dunia. Produknya selalu solutif dan inovatif dalam mengatasi berbagai keluhan masalah kulit.

Hal ini sejalan dengan citra negaranya yang terkenal dengan kecanggihan dalam hal operasi plastik untuk memperindah penampilan dan bentuk tubuh.

Berbicara masalah penampilan, kulit adalah salah satu hal yang paling penting  sehingga banyak produk kecantikan asal Korea Selatan yang dibuat untuk memperindah dan merawat kulit.

Baca Juga: PSBB Dilanjutkan, HIPPI: Pemerintah Jangan Main-main Lagi, Ini Pertaruhan Masa Depan Ekonomi Kita 

Terobosan baru akan dibuat oleh negeri ginseng ini, mereka akan menghidupkan kembali produk kosmetik yang digunakan oleh Putri Hwahyup yang hidup pada abad ke-18 di zaman Joseon.

Proyek pembuatan produk ini akan dilakukan dengan kerja sama antara tiga pihak, yakni Museum Istana Nasional Korea Selatan, Korea National University of Cultural Heritage, dan perusahaan kosmetik asal Korea Selatan, Cosmax.

Ketiga entitas tersebut akan bekerja sama dalam meluncurkan merek baru bernama ‘Putri Hwahyup’ yang akan dikembangkan berdasarkan penemuan produk kosmetik yang diduga digunakan oleh Putri Hwahyup (1733-1752), putri ketujuh Raja Yeongjo, penguasa ke-21 zaman Joseon.

Menurut dokumen sejarah, sang putri dikenal karena kecantikannya, namun meninggal di usia muda, sebelum berusia 20 tahun, karena terkena penyakit Campak.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Akan Berikan Diskon 50 Persen untuk Berwisata bagi Setiap WNI 

“Kami telah mendaftarkan merek dagang untuk nama merek Putri Hwayhup,” ucap Chung Young-jae, profesor divisi konservasi dan restorasi di Korea National of Cultural Heritage, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Korea Herald.

Penelitian dilakukan di makam Putri Hwahyup sejak 2015 sampai 2017 dan ditemukan berbagai peninggalan seperti sisir, cermin, dan produk kosmetik.

Museum Istana Nasional Korea menganalisis 93 item berbeda yang ditemukan untuk menciptakan kembali kosmetik yang digunakan lebih dari 270 tahun yang lalu.

Tiga prototipe yang ditemukan pada penelitian itu adalah foundation, krim tangan, dan lipbalm. Berdasarkan temuan Museum, produk-produk itu mengandung propolis dan safflower yang ditemukan pada barang-barang sang putri.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi West Brom vs Chelsea: Berharap Tuah Positif Kai-Havertz 

“Kami menggunakan bahan dari kosmetik hasil penggalian sambil menghilangkan beberapa bahan berbahaya yang digunakan saat itu seperti logam berat. Kami juga menambahkan pigmen dan bahan modern untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang tanggal kedaluwarsa,” tutur Chung.

Ia juga menyatakan bahwa harga yang dibanderol untuk merek itu belum ditentukan, namun tidak akan terlalu tinggi agar masyarakat umum bisa membelinya.

“Kami tahu banyak tentang meneliti dan menganalisis relik, tetapi untuk menciptakan produk komersial, kami membutuhkan ahli dalam bidang tersebut,” tambah Chung.

Cosmax didirikan pada 1992, merupakan produsen utama untuk raksasa produk kecantikan global seperti Johnson & Johnson, Estée Lauder, dan L’Oreal.

Baca Juga: Subsidi Gaji bagi Pekerja Berlanjut di 2021, Erick Thohir Bocorkan Bantuan 'Rahasia' Lainnya 

“Kami melihat merek baru ini memiliki potensi besar. Akhir-akhir ini, selain kualitas produk, mendongeng juga menjadi hal penting bagi merek kosmetik,” ucap Lee Jun-Bae, Manajer Umum Lab Inovasi di Cosmax.

Ketiga entitas organisasi ini menyelenggarakan konferensi pers dan di sana mereka memamerkan wadah kosmetik hasil penemuan, yakni porselen biru dan putih yang dibuat berdasarkan barang yang digali dari makam Putri Hwahyup.

Akan tetapi, itu hanya prototipe yang dipamerkan. Untuk merek baru, mereka tidak akan menggunakan bahan keramik karena tidak bisa menjaga kesegaran produk akibat tidak bisa masuknya udara jika menggunakan bahan porselen.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Lanjutkan Program Bantuan Sosial hingga 2021

Mereka akan membuat wadah produk itu dengan bahan plastik yang menggunakan pola porselen biru putih. Selain produk kosmetik, mereka juga membuat barang berkarakter Putri Hwahyup.

Pengembangan kosmetik modern dan produk budaya berbasis kosmetik peninggalan Putri Hwahyup merupakan kreasi kembali dari nilai-nilai tradisional dan diharapkan bisa berkontribusi pada vitalisasi K-Beauty.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: THE KOREA HERALD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x