Usai Tampilkan Karikatur Nabi Muhammad karya Charlie Hebdo di Depan Kelas, Kepala Guru Ini Dipenggal

- 17 Oktober 2020, 18:49 WIB
ilustrasi pembunuhan
ilustrasi pembunuhan /Google

PR BEKASI – Seorang guru di Prancis dilaporkan dibunuh dan dipenggal usai menunjukkan karikatur Nabi Muhammad. Guru tersebut diketahui merupakan seorang guru sejarah.

Pelaku yang melakukan pembunuhan itu adalah seorang remaja berusia 18 tahun yang lahir di Moskow dan berasal dari wilayah selatan Rusia Chechnya.

Serangan tersebut terjadi di Conflans-Sainte-Honorine, daerah pinggiran kota di barat laut Paris, Perancis pada Jumat, 16 Oktober 2020 kemarin.

Pelaku pembunuhan juga dilaporkan telah ditembak mati oleh polisi setempat.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera pada 17 Oktober 2020, polisi setempat melaporkan telah menahan sembilan orang lain yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. Sembilan orang tersebut termasuk orang tua siswa tempat guru itu bekerja yang diduga ikut terlibat.

Menurut laporan, kasus pembunuhan tersebut bermula dari inisiatif guru sejarah bersangkutan yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad buatan Charlie Hebdo untuk kepentingan belajar.

Beberapa orang tua siswa dilaporkan tidak setuju terhadap keputusan guru tersebut untuk menayangkan karikatur Nabi Muhammad.

Salah satu orang tua siswa bahkan sempat mengancam sikap guru tersebut yang tidak mengindahkan anjuran agar tidak menayangkan karikatur Nabi Muhammad, meskipun untuk kepentingan diskusi.

Menurut penyelidikan polisi, guru itu mendapat ancaman setelah membuka diskusi tentang karikatur sekitar 10 hari yang lalu.

Guru tersebut telah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di depan kelas, yang dianggap oleh umat Islam sebagai penghujatan.

Jaksa anti-teror Prancis mengatakan mereka menyikapi serangan itu sebagai kasus pembunuhan yang terkait dengan organisasi teroris. Jaksa anti-teror masih belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut saat ini.

Adapun menurut polisi, pembunuh tersebut ditembak oleh polisi dan kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Berdasarkan keterangan yang diterima Associated Press, tersangka bersenjatakan pisau dan airsoft gun. Ia ditembak mati oleh polisi sekitar 600 meter dari tempat kematian guru sejarah itu.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dilaporkan mengunjungi tempat kejadian perkara. Ia menuturkan bahwa kasus ini terlibat dengan adanya dugaan terorisme. 

“Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajar, karena dia mengajari siswa kebebasan berekspresi,” kata Macron.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x