Raja Thailand Malah 'Asyik' dengan 20 Selirnya di Jerman Nikmati Lockdown, Warga Marah Besar

- 22 Oktober 2020, 18:28 WIB
Potret Raja Thailand yang tengah menjalani upacara pernikahan.
Potret Raja Thailand yang tengah menjalani upacara pernikahan. /Daily Mail

PR BEKASI – Salah satu tuntutan dalam unjuk rasa di Thailand beberapa waktu lalu adalah penanganan Covid-19. Penanganan Covid-19 di Thailand dinilai rakyat tidak begitu baik.

Untuk informasi, Thailand telah menerapkan kebijakan lockdown sejak Maret lalu. Adapun  sejauh ini tercatat 2.992 kasus Covid-19 dan 55 kematian akibat virus corona.

Oleh karena itu, kota Bangkok dilaporkan terus memanas dengan para peserta unjuk rasa yang mengeluarkan aspirasinya ke jalanan.

Alih-alih menyelesaikan persoalan Covid-19, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dilaporkan malah terbang meninggalkan Thailand ke Jerman bersama 20 selirnya.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail, Raja Thailand Vajiralongkorn memesan seluruh lantai hotel bintang empat di Grand Hotel Sonnenbichl, Jerman. Ia diduga mengubah lantai empatnya menjadi yang disebutnya pleasure house, yakni setiap kebutuhan seksualnya dilayani oleh harem pribadi "prajurit seks".

Di hotel tersebut, para harem pribadinya dilaporkan diberi sebutan gaya militer dengan nomor seperti S01 atau S020 dan pangkat seperti mayor atau kolonel.

Sebanyak 20 selir raja juga diberi gelar kehormatan seperti Sirivajirabhakdi atau “Pasukan Cantik yang Setia pada Raja”.

Seorang Peneliti Thailand, Andrew MacGregor Marshall, mengatakan bahwa para selir tersebut membuat pertaruhan besar dalam agenda Raja Vajiralongkorn di Jerman.

Menurutnya, selir yang berhasil memuaskan dan membahagiakan raja akan diberikan balasan berupa harta dan nama baik bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Akan tetapi, bila gagal, selir bersangkutan akan menerima hukuman.

Raja Thailand dilaporkan menjalani masa lockdown atau isolasi mandiri di hotel tersebut bersama 20 selirnya selama pandemi Covid-19. 

Menurut laporan, Raja Thailand sempat pulang ke Thailand beberapa saat untuk survei perlengkapan APD dalam penanganan Covid-19. Namun, Vajiralongkorng terbang kembali ke hotel di Jerman bersama 20 selirnya.

Rakyat Thailand dilaporkan sulit menerima akses agenda keluarga Kerajaan Thailand. Berita tentang absennya raja membuat heboh jagat maya Thailand.

Bahkan, hal ini dilaporkan berhasil memicu kritik terhadap keluarga kerajaan di media sosial.

Menurut pengamat, hal ini jarang terjadi di Thailand. Pasalnya, penghinaan terhadap kerajaan dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x