Koma Selama 15 Tahun, Salah Satu Pangeran Arab Saudi Akhirnya Gerakkan Tangannya

- 23 Oktober 2020, 14:56 WIB
Salah Satu Pangeran Arab Saudi, Al Waleed bin Khalid Al Saud yang masih terbaring koma ditemani ayahnya.
Salah Satu Pangeran Arab Saudi, Al Waleed bin Khalid Al Saud yang masih terbaring koma ditemani ayahnya. /The New Arab /

PR BEKASI – Salah satu Pangeran Saudi akhirnya mengisyaratkan sebuah harapan untuk keluarganya yang telah menantinya dalam keadaan koma selama 15 tahun.

Pangeran Al Waleed bin Khalid Al Saud menggerakkan tangannya sebagai respons atas seseorang yang berbicara di samping tempat tidurnya.

Terakhir kali Pangeran Al Waleed menggerakan jarinya di lima tahun terakhir, yakni pada 2015 dan pernah menggerakkan kepalanya pada 2019. Akibat koma yang berkepanjangan, banyak yang menyebutnya sebagai pangeran tidur.

Baca Juga: Joe Biden dan Donald Trump Kembali Debat untuk Terakhir Kalinya, Berikut Enam kesimpulannya

"Halo, Hai. Coba saya lihat, lebih tinggi, lebih tinggi," ucap seseorang itu untuk memancing gerakkan tangannya pada Pangeran Al Waleed, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The New Arab pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Pangeran Waleed mengalami koma dan menggunakan ventilator sejak 2005 setelah ia mengalami kecelakaan lalu lintas saat belajar di perguruan tinggi militer.

Kecelakaan itu menyebabkan ia mengalami pendarahan otak dan tidak sadarkan diri. Namun, keluarganya tidak ingin menyerah dengan kondisinya.

Baca Juga: Demi Biayai Kuliahnya, Mahasiswa asal Depok Jualan Ganja dengan Keuntungan Rp1 Juta

Ayahnya Pangeran Al Waleed, Khalid, adalah saudara laki-laki seorang miliuner Arab Saudi, menolak untuk menyerah atas kondisi anaknya dan tetap percaya bahwa suatu saat anaknya akan bangun, ia selalu memantau kondisi anaknya.

Pangeran Khalid pernah ditahan selama sebelas bulan karena mengkritik tindakan keras elit kerajaan yang membuat puluhan pangeran, pejabat, dan taipan dipenjara di Hotel Ritz-Carlton Riyadh pada 2017.

Memiliki kisah yang sama dengan Pangeran Al Waleed, tahun lalu dikabarkan ada seorang perempuan asal Emirat bernama Munira Abdulla yang baru terbangun setelah pingsan selama 27 tahun.

Baca Juga: Tips Memilih Rice Cooker yang Hemat Listrik dan Sehat

Ia mengalami koma setelah mengalami kecelakaan mobil yang mengubah hidupnya pada 1991 dan membuatnya mengalami cedera otak yang serius.

Selama perawatannya, ia sudah beberapa kali dipindahkan karena para dokter sudah tidak terlalu berharap akan kesembuhannya.

"Saya tidak pernah menyerah padanya karena saya selalu merasa suatu hari dia akan bangun," ucap putranya, Omar Webair.

Baca Juga: Rencana Kembali Mengajar Tatap Muka di Sekolah Semakin Dekat, Mayoritas Guru Khawatir

Webair mengungkapkan kecelakaan mobil itu terjadi saat ia berusia empat tahun di Al Ain, Abu Dhabi. Ibu dan pamannya saat itu menjemputnya pulang sekolah, lalu mobil mereka ditabrak bus sekolah yang menyebabkan kecelakaan.

"Ibu saya duduk dengan saya di kursi belakang. Ketika dia melihat kecelakaan itu datang, dia memeluk saya untuk melindungi saya dari hantaman itu," ucap Webair.

Webair dan pamannya saat itu mengalami luka ringan, namun Abdulla hampir tidak sadarkan diri. Setiap hari Webair mengunjungi ibunya yang koma untuk berbicara dengannya.

Baca Juga: Petugas Ambulans Geruduk Balai Kota DKI Jakarta, Riza Patria Buka Jalan Diskusi untuk Cari Solusi

"Saya tidak pernah menyesalinya. Saya percaya bahwa karena dukungan saya untuknya, Tuhan menyelamatkan saya dari masalah yang lebih besar," tuturnya.

Pengadilan Putra Mahkota UEA akhirnya memberi bantuan dana untuk keluarga itu, sehingga Abdulla perawatannya dipindahkan ke Jerman pada 2017.

Perawatan itu bertujuan agar kondisinya bisa semakin membaik. Setelah melakukan perawatan yang terbaik, kemudian suatu hari Webair mendengar ibunya memanggil namanya, hal ini adalah yang paling ia impikan sejak lama.

Baca Juga: Niat Hati Pasang Kamera CCTV untuk Lihat Hantu, Pria Ini Justru Temukan Hal yang Lebih Mengejutkan

Akhirnya, Abdulla sadar dan saat itu ia menginjak usia 60 tahun. Kemudian mereka kembali ke Abu Dhabi dan menerima perawatan fisioterapi serta rehabilitasi.

Saat ini kondisinya sudah membaik dan ia bisa berbicara dengan dirinya sendiri dan orang di lingkungan sekitarnya, meskipun belum sebaik yang seharusnya.

Webair mengungkapkan alasan ia menceritakan kisah ini adalah ia ingin memberitahu pada semua orang agar jangan kehilangan harapan terhadap orang-orang yang mereka cintai dan jangan menganggap mereka mati ketika mereka dalam keadaan seperti itu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: The New Arab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x