Pada September 2016, Afiyuni pernah memimpin salat ketika al-Assad tampil ke publik yang merupakan peristiwa yang langka yakni merayakan festival Muslim Idul Adha di Daraya, di wilayah luar Damaskus, setelah pemberontak terakhir dievakuasi bulan sebelumnya berdasarkan kesepakatan penyerahan.
Pemimpin Muslim, yang berjanggut putih panjang itu, memuji kota Daraya sebagai contoh bagi Suriah.
Dia mengatakan kepada mereka yang mendengarkan Daraya adalah "bukti hidup bagi semua warga Suriah bahwa satu-satunya pilihan yang tersedia bagi Anda adalah rekonsiliasi dan meninggalkan pertempuran".
Ledakan relatif jarang terjadi di dalam dan sekitar ibu kota sejak pasukan pemerintah mengusir pemberontak dan pejuang terakhir dari depan pintunya pada tahun 2018.
Baca Juga: Kesal dengan Perundang-undangan di Indonesia, Hotman Paris Rela Dipanggil ke Istana, Ada Apa?
Setelah serangkaian kemenangan militer yang didukung oleh sekutu utama Rusia, pemerintah telah mendapatkan kembali kendali atas hampir 70 persen negara itu, kata SOHR.
Pemantau tersebut mengatakan perang Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi dari rumah mereka sejak mulai tahun 2011 dengan penindasan terhadap protes anti-pemerintah.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: SANA