Kecam Aksi Teror di Nice, Kemenlu RI Lakukan Koordinasi untuk Pastikan Keadaan WNI di Prancis Aman

- 30 Oktober 2020, 11:02 WIB
Walikota Nice Christian Estrosi mengatakan bahwa itu diduga serangan teroris.* / Police Nationale
Walikota Nice Christian Estrosi mengatakan bahwa itu diduga serangan teroris.* / Police Nationale /

Saat ini, sebanyak 4.023 WNI tercatat menetap di Prancis, kemudian sebanyak 25 orang di antaranya tinggal di Nice dan sekitarnya.

Setelah adanya aksi teror yang menyebabkan seorang warga di Nice meninggal pada Kamis, 29 Oktober 2020, Pemerintah Prancis telah meningkatkan status peringatan keamanan tertinggi.

Baca Juga: Hindari Kepadatan Arus Balik Libur Panjang, Kemenhub Imbau Masyarakat Pulang Liburan Lebih Awal

Sebelumnya, dilaporkan bahwa satu orang perempuan tewas terpenggal, dan dua orang lainnya meninggal dunia setelah diserang oleh tersangka pelaku teror di gereja yang terletak di Nice.

Beberapa jam setelah serangan teror tersebut, polisi menembak amti seorang pria yang diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet yang terletak di dekat Kota Avignon, Prancis.

Menurut stasiun radio Europe 1, saat melakukan aksi terornya, dua pelaku menyerukan “Allahu Akbar (Allah Maha Besar)”.

Baca Juga: Bersamaan dengan Teror di Gereja Nice, Konsulat Prancis di Jeddah Juga Diserang Seorang Pria Arab

Dalam kesempatan terpisah, sejumlah media memberitakan bahwa seorang pria berkebangsaan Arab Saudi telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi.

Penangkapan tersebut dilakukan, setelah pria itu menyerang dan menyebabkan seorang penjaga di Kantor Konsulat Prancis terluka.

Pasca insiden pemenggalan, melalui unggahan Twitter, Wali Kota Nice Christian Estrosi mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan aksi teror yang pernah terjadi di Gereja Notre Dame.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x