PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) yang menjadi petahana dalam Pilpres 2020 Donald Trump dan saingannya dari Partai Demokrat Joe Biden membuat dorongan terakhir dalam persaingan politiknya dalam pemilu 2020 ini
Pada saat kampanye, mereka pun bersiap untuk memperjuangkan perselisihan pasca-pemilihan yang dapat memperpanjang masa kepresidenan dan memecah belah pemilihan.
Donald Trump, yang tertinggal dalam jajak pendapat nasional, terus melancarkan serangan 'tidak berdasar' pada surat suara yang masuk.
Diketahui bahwa ia akan mengerahkan pengacara jika negara masih menghitung suara setelah hari pemilihan pada Selasa, 3 November 2020.
Baca Juga: Mahfud MD Umumkan Gatot Nurmantyo Akan Dianugerahi Bintang Mahaputera oleh Jokowi
Donald Trump juga mengatakan bahwa pada Senin, 2 November 2020 malam hari waktu setempat, rencana Pennsylvania untuk menghitung surat suara yang tiba hingga tiga hari setelah hari Pemilu akan menyebabkan kecurangan yang meluas, meskipun dia tidak menjelaskan caranya.
Atas hal tersebut, ia mendesak Mahkamah Agung AS untuk mempertimbangkan kembali keputusannya yang membiarkan perpanjangan itu berlaku.
"Hal-hal buruk akan terjadi dan hal-hal buruk mengarah pada hal-hal lain," kata Donald Trump, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 3 November 2020
Hal tersebut ia sampaikan kepada wartawan di Wisconsin, negara bagian yang akan menjadi medan pertempuran lainnya.