Redam Kepanikan Warganya, Ternyata Ini Alasan Israel Takut Joe Biden Terpilih Jadi Presiden AS

- 4 November 2020, 14:33 WIB
Kolase foto calon presiden AS Joe Biden (kiri) dan bendera Israel (kanan).
Kolase foto calon presiden AS Joe Biden (kiri) dan bendera Israel (kanan). /Pikiran-rakyat.com/

PR BEKASI - Wakil Ketua Partai Demokrat di Luar Negeri sekaligus aktivis feminis Yahudi, Elana Maryles Sztokman, menyatakan, Israel tidak perlu khawatir dan panik.

Menurutnya proses normalisasi yang dimulai oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan terus berlanjut meski AS dipimpin Joe Biden.

Sztokman menegaskan, posisi Israel akan tetap aman meski nantinya Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan 3 November mendatang.

Baca Juga: Gerobak Mapan, Wujud Sinergi ShopeePay dan Kitabisa.com untuk Bantu Pulihkan UMKM Saat Pandemi

"Dia berkomitmen untuk keamanan Israel, tetapi pada saat yang sama dia juga mendukung solusi dua negara dan ingin mencapai perdamaian jangka panjang antara negara Yahudi dan Palestina," kata Elena Maryles Sztokman, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Sputnik News, Rabu, 4 November 2020.

Lebih lanjut, dia mengatakan, ketika terpilih, Joe Biden perlu mengatasi masalah yang timbul dari pemerintahan Trump dan mendapatkan kembali kepercayaan rakyat Palestina. Sztokman yakin bahwa dia akan siap menghadapi tantangan tersebut.

"Dia akan menjadi hebat untuk Israel dan kawasan. Dia cerdas dan memahami pentingnya stabilitas dan keamanan dan akan mampu memecahkan sejumlah masalah yang mendesak," katanya.

Baca Juga: Rizieq Shihab Pulang Kampung: Saya Akan Tuntut secara Hukum Pihak yang Bilang Saya Overstay

Untuk diketahui, Joe Biden dikenal menentang Israel yang memperluas aktivitasnya di Tepi Barat dan telah berjanji mengembalikan uang yang dipotong oleh pemerintahan Trump ke Palestina.

Namun, pandangan mantan wakil presiden era Barack Obama tampaknya sebagian besar mendukung Israel.

Pada Mei lalu, Joe Biden menyatakan, tidak akan memindahkan Kedutaan Besar AS kembali ke Tel Aviv jika terpilih. Dia juga kemudian berjanji melanjutkan kerja sama militer yang erat dengan Israel dan memberikan bantuan miliaran dolar kepada negara tersebut.

Baca Juga: Kali Pertama Bertemu dengan Tukang Bakso yang Mirip Dirinya, Raffi Ahmad: Kita Kuliahin, Mau Nggak?

Pernyataan itu muncul ketika pemilihan presiden AS hanya beberapa hari lagi. Kesenjangan antara kedua kandidat terus tumbuh lebih lebar.

Jajak pendapat Israel baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 60 persen orang Israel lebih suka melihat Trump terpilih kembali. Hanya 19 persen yang memiliki pandangan serupa tentang penantangnya, Biden.

Dukungan untuk Trump sangat beralasan karena dia mengambil beberapa tindakan pro-Israel yang tidak pernah dilakukan oleh presiden AS sebelumnya.

Baca Juga: Komentari Pasal Karet UU ITE, Haris Azhar: Kalo Memang Harus Ditangkap Ya Kita Reuni di Penjara

Pada 2017, dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pada Mei tahun berikutnya dia memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke kota yang disengketakan sehingga memicu kemarahan rakyat Palestina.

Beberapa saat kemudian, Trump memotong dana rakyat Palestina dan mengakui legalitas pemukiman Yahudi di Yudea dan Samaria.

Dia pun menghadapi Teheran dengan meninggalkan kesepakatan nuklir Iran dan memainkan peran penting dalam kesepakatan normalisasi antara Israel dan tiga negara Muslim.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah