RI-AS MoU Kerjasama Investasi Investasi Serta Pengadaan Barang dan Jasa 750 Dolar

- 19 November 2020, 09:55 WIB
Dubes RI untuk AS Muhammad Lutfi (Kiri), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Bunsar Pandjaitan (tengah), dan Presiden EXIM Bank AS Kimberly Reed (kanan) dalam penandatanganan MoU pendanaan infrakatuktur dan perdagangan RI dan AS senilai 750 juta dolar AS.
Dubes RI untuk AS Muhammad Lutfi (Kiri), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Bunsar Pandjaitan (tengah), dan Presiden EXIM Bank AS Kimberly Reed (kanan) dalam penandatanganan MoU pendanaan infrakatuktur dan perdagangan RI dan AS senilai 750 juta dolar AS. /ANTARA/HO-KBRI Washington

 

PR BEKASI - Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) dalam sektor ekonomi terlihat semakin berkembang. 

Diketahui, Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi mewakili Pemerintah Indonesia dan Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed.

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan di KBRI Washington DC pada Rabu, 18 November 2020 waktu setempat.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling di Kota Bekasi, Siapkan Fotokopi KTP dan SIM Lama Anda!

Dubes Lutfi menjelaskan bahwa hubungan bilateral RI-AS didasarkan atas kesamaan nilai dalam mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat kedua negara dan juga untuk memajukan demokrasi, dan stabilitas kawasan.

"MoU ini akan semakin perkuat kemitraan ekonomi RI-AS dalam upaya memperluas bidang kerja sama investasi serta pengadaan barang dan jasa," kata Dubes Lutfi, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Kamis, 19 November 2020.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam siaran pers KBRI Washington DC yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Warga Bantar Gebang, Hari Ini Akan Ada Pemadaman Listrik Hingga Pukul 11.00

Sementara, MoU tersebut menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi.

Diketahui, khususnya di bidang pendanaan pembangunan investasi dan perdagangan dengan nilai mencapai 750 juta dolar AS.

Angka itu merupakan peningkatan dari nilai kesepakatan sebelumnya sebesar 500 juta dolar AS pada tahun 2017 hingga 2018 lalu.

Baca Juga: Sebut Ada Diskriminasi Hukum Terhadap Anies Baswedan, Fadli Zon Beberkan 4 'Kejanggalan' Polisi

Menko Luhut Pandjaitan yang menyaksikan penandatanganan MoU tersebut menyampaikan optimistisnya terhadap peningkatan hubungan bilateral RI-AS.

Menurutnya, dengan berbagai capaian yang telah berhasil diraih dalam kurun waktu terakhir.

Hal tersebut antara lain perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) AS untuk Indonesia, dan komitmen partisipasi AS dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca Juga: Bongkar Dasar Hukum Pemanggilan oleh Polda, Refly Harun: Seorang Anies pun Tidak Boleh Menghindar

Sementara, Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed menegaskan bahwa perjanjian tersebut merupakan capaian yang signifikan guna memperkuat partisipasi Negeri Paman Sam dalam pembangunan di Indonesia pada sektor energi, infrastruktur, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, dan lingkungan.

"MoU ini mencerminkan betapa pentingnya Indonesia bagi Pemerintah AS," kata Kimberly.

MoU juga dinilai akan memperluas peluang bagi RI dan AS untuk bekerja sama dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek-proyek pemerintah.

Baca Juga: Beri Izin Penjemputan Habib Rizieq, DPP FPI: Semoga Pak Mahfud MD Tidak Dipanggil seperti Pak Anies

Selain itu, diharapkan mendorong peluang pengembangan usaha, antara lain di sektor infrastruktur, transportasi, energi, dan infrastruktur rantai pasokan pertambangan.

Serta, lingkungan hidup, teknologi komunikasi dan informasi, keselamatan dan keamanan, layanan kesehatan, dan informasi geospasial.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah