Ngotot Masih Ingin Jadi Presiden AS, Donald Trump Yakin Joe Biden Menang dengan Cara Curang

- 20 November 2020, 19:32 WIB
Ilustrasi Donald Trump.
Ilustrasi Donald Trump. /Pixabay/BarBus

Semenjak saat itu, Donald Trump dan para terus mengakui bahwa dirinya telah memenangkan pemilihan dan setiap pernyataan yang bertentangan akan disebut olehnya sebagai berita palsu dan penipuan.

Donald Trump dan tim pemenangannya telah mengatakan kepada pendukungnya yang sangat setia, bahwa dirinya tidak mungkin dikalahkan oleh Joe Biden.

Baca Juga: TNI Copot Baliho Habib Rizieq, Andi Arief: Berarti Negara dan Seluruh Pendukungnya Kalah

Hal Ini terlepas dari fakta bahwa Joe Biden menang di negara bagian utama Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin, lebih banyak dari saat Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton pada tahun 2016.

Meskipun mereka tak henti-hentinya menyerang petugas pemilihan negara bagian, mereka belum menunjukkan secara formal bukti penipuan yang meluas atau pemungutan suara ilegal.

Dengan kurangnya bukti yang mereka miliki telah mengakibat kan tuntutan hukum tersebut dibatalkan.

Baca Juga: Terkait Penurunan Baliho Habib Rizieq oleh TNI, Wagub DKI: Sebenarnya Itu Tanggung Jawab Satpol PP

Pengacara yang berpihak pada Donald Trump telah memutuskan hubungan mereka dengan presiden, sedangkan pendukung Donald Trump juga telah berselisih dengan hakim di negara bagian tempat Donald Trump mengajukan gugatan.

Minggu ini, selama persidangan di Pengadilan Distrik AS di Pennsylvania di mana Rudy Giuliani sekali lagi menuduh telah terjadi kecurangan dalam pemilu tahun ini, Hakim Matthew Brann tidak percaya.

“Pada dasarnya, Anda meminta pengadilan ini untuk membatalkan 6,8 juta suara, dengan demikian mencabut hak setiap pemilih di Persemakmuran. Dapatkah Anda memberitahu saya bagaimana hasil ini dapat dibenarkan?," kata hakim.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah