Terbongkar! Alasan Ulama Banten Tolak FPI dan HTI, Ini Penjelasan Abuya Muhtadi

2 Desember 2020, 08:38 WIB
Puluhan ulama menggelar acara deklarasi damai di kediaman Abuya Muhtadi Cidahu, Kabupaten Pandeglang, Senin, 23 November 2020. /Iman Faturahman/

PR BEKASI - Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyati al-Bantani, mengupas tentang sejarah dan mengungkap kejahatan yang menimpa kitab 'Kifayatul Mustafid'.

Para santri Gus Dur yang dipimpin KH. Wahid Maryanto, biasa disapa Pak Acun, bertamu ke kediaman Abuya Muhtadi Pandeglang Banten.

Abuya Muhtadi menjelaskan, telah mendapat wasiat dari almarhum ayahnya, Abuya Muhammad Dimyati bin Muhammad Amin al-Bantani atau dikenal dengan Abuya Dimyathi atau Mbah Dim, untuk tidak asal ngarang.

Baca Juga: Dorong Kebangkitan Ekonomi, KPC PEN Bagikan 4 Tips Strategi Pengembangan UMKM dengan Digitalisasi

"Saya mendapatkan wasiat dari almarhum ayah saya, untuk tidak asal ngarang, semua sanad kitab itu diperoleh langsung dari penyusun kitab Syekh Mahfudz Termas," kata Abuya Muhtadi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Syaroni As-Samfuriy, Rabu, 2 Desember 2020.

Dalam video berdurasi 19 menit 42 detik yang diunggah pada 21 September 2017 itu, ia menjelaskan tentang perubahan dalam kitab tersebut.

"Tidaklah yang ada dalam kitab-kitab dan lembaran-lembaran itu terkecuali sudah mengalami penambahan dan pengurangan yang batil (tidak benar)," ucap Abuya Muhtadi.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Wilayah Kota Bekasi Hari Ini

Tak lama kemudian, setelah membuka lembar perlembar kitab, Abuya Muhtadi berfatwa. Ia menegaskan, ormas Islam yang datang dari luar negeri tidak boleh masuk Indonesia.

"Tetap ormas Islam yang datang dari Luar Negeri tidak boleh masuk Indonesia. Selamanya! Siapapun, HTI, FPI, semuanya!," katanya.

Abuya Muhtadi kembali menegaskan, bahwa para generasi penerus harus waspada terhadap ormas-ormas Islam, yang bentuknya memang Islam, datang dari luar negeri, tapi menolak Pancasila.

Baca Juga: Didatangi Habib Mahdi Assegaf, Bima Arya Tiba-tiba Minta Maaf Usai Konflik dengan RS UMMI Bogor-HRS

"Awas, untuk generasi penerus, waspada terhadap ormas-ormas Islam, yang bentuknya memang Islam, datang dari luar negeri, tapi menolak Pancasila," katanya.

Selain itu Abuya menjelaskan, semua ormas itu dilarang masuk Indonesia. Karena bagi Abuya Muhtadi Pancasila sudah final. Bahkan Abuya Muhtadi siap mengadakan pertemuan dan diskusi terbuka kepada siapapun yang tidak setuju atau tidak terima.

"Silakan datang ke sini, ayo adakan pertemuan. Kita buka bersama," ujarnya.

Baca Juga: SIM Keliling Kota Bekasi Desember 2020, Simak Jadwal, Lokasi, Persyaratan dan Harganya

Terkait hal itu Abuya Muhtadi mengatakan, untuk orang-orang yang belum paham agar mau mengaji kepada kyai dan guru yang silsilah keguruannya nyambung hingga ke Rasulullah SAW.

Diketahui, sejak kepulangan Habib Rizieq di Tanah Air, banyak agenda Habib Rizieq dan FPI yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.

Terkait hal itu, Abuya Muhtadi berikan pernyataan sikap, berikut isi dari dari pernyataan Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyati al-Bantani, ulama, kyai, santri, dan tokoh se-Provinsi Banten:

Baca Juga: Sayangkan Aksi Geruduk Rumah Ibunya, Mahfud MD: Saya Selalu Berusaha Menghindar

Deklarasi damai, bersama saya, Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyati al-Bantani, ulama, kyai, santri, dan tokoh se-Provinsi Banten, menimbang dan memperhatikan situasi akibat pandemi Covid-19 serta adanya peningkatan kegiatan masyarakat yang mengakibatkan kerumunan massa sehingga berpotensi tersebarnya virus sebagaimana dimaksud, maka saya bersama mereka menyatakan :

1. Mengajak seluruh komponen masyarakat agar patuh dan menerapkan protokol kesehatan, menghindari dan atau menunda setiap kegiatan, termasuk tunda rencana kunjungan Habib Muhammad Rizieq Shihab ke banten yang dapat mengakibatkan terjadinya kerumunan massa serta dapat menyebabkan tersebarnya virus Covid-19 dalam masyarakat.

2. Mendukung dan mendesak langkah tegas pemerintah (gubernur, bupati, dan walikota), aparat keamanan (TNI-Polri), dan Satgas Covid-19 se-Provinsi Banten untuk memberikan contoh penegakkan hukum, penegakkan disiplin kepada siapapun yang abai terhadap protokol kesehatan, dan kepada siapapun yang berpotensi merusak dan memecah belah kesatuan umat dan bangsa.

Baca Juga: Hanya Butuh Waktu 5 Menit, Kapolres Pamekasan Bubarkan Massa Diduga FPI yang Datangi Rumah Mahfud MD

3. Menyerukan bersatunya ulama dan umaro untuk bersama membangun bangsa, menjaga keutuhan NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

4. Menegaskan bahwa tugas dan fungsi ulama menyampaikan pesan damai ajaran Islam Rahmatan lil alamin, berkarakter dan berbudaya Indonesia senantiasa dihiasi kesopanan dan kesatuan dalam tindakan dan ucapan, penuh ketawadhuan sebagai wujud nyata dari akhlaqul kharimah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

5. Menyerukan kepada seluruh tokoh agama dan bangsa, apapun latar belakangnya (sosial, ekonomi, dan politik) hentikan provokasi politik pecah belah bangsa, mari kembali ke pangkuan ibu pertiwi bersama dengan negeri, mengayomi semua anak bangsa.

Baca Juga: Ajak Bersyukur Anies Terpapar Covid-19, Said Didu Sentil Kang Dede: Begini Moral Pejabat BUMN?

Abuya Ahmad Muhtadi merupakan salah satu ulama di tanah air yang lahir pada tanggal 26 Desember 1953 dan diakui sebagai pakunya tanah Banten, serta seorang ulama yang terdaftar dalam jajaran Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler