PR BEKASI – Kebakaran dahsyat yang terjadi di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat telah mengakibatkan berbagai dampak bagi masyarakat sekitar, termasuk distribusi listrik warga.
Hal itu dikonfirmasi oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (Jabar) yang menyatakan sebanyak 10 gardu distribusi terdampak kebakaran.
Selaku General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha mengungkapkan bahwa pihaknya akan berupaya untuk menormalkan kembali jaringan listrik.
"Kami turut prihatin dengan apa yang terjadi saat ini. Kami terus akan mengupayakan penormalan jaringan,"katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 29 Maret 2021.
Baca Juga: Penganiayaan Jurnalis Tempo ketika Bertugas, LPSK Telaah Permohonan Perlindungan Korban
"Dan bekerja sama dengan pemerintah dan aparat agar listrik kembali menyala," sambungnya.
Dirinya pun akan melakukan survei untuk beberapa lokasi terdampak agar penanganannya sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
"Beberapa lokasi harus kami lakukan survei terlebih dahulu demi keamanan masyarakat," ujarnya.
Sebanyak 1.078 pelanggan terdampak akibat peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Sesaat sejak dimulainya gangguan dini hari tadi, kata Agung, PLN langsung mengupayakan manuver jaringan.
Yakni untuk mengantisipasi meluasnya dampak gangguan yang disebabkan akibat kebakaran dahsyat itu.
Lebih lanjut, pihaknya pun menerjunkan personil serta petugas pelayanan teknis, selain itu juga melakukan upaya pengamanan aset PLN.
Hingga pukul 08.00 WIB, sebanyak satu gardu distribusi yang sudah dinormalkan kembali dengan terlebih dahulu memastikan bahwa kondisi benar benar aman.
PLN langsung mengupayakan manuver jaringan dan menerjunkan 17 personel yang terdiri pegawai dan petugas pelayanan teknis.
Selain itu juga melakukan upaya pengamanan aset PLN dan lokasi saat ini juga sedang dijaga oleh aparat.
Hal itu dilakukan demi keamanan bersama mencegah apabila terjadi hal yang membahayakan seperti ledakan susulan.
"Beberapa lokasi memang masih dijaga petugas jarak yang diperbolehkan radius tiga kilometer." tutur Agung.***