Tak Ingin Kecolongan, Ridwan Kamil dan Tim Akan Jaga Ketat 158 Titik Penyekatan selama 24 Jam

6 Mei 2021, 04:47 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan jajaran akan melakukan pengawasan ketat selama 24 jam untuk mencegah pemudik lewat dalam masa larangan mudik 2021. /ANTARA/HO-Dok Humas Pemprov Jabar/ANTARA

PR BEKASI - Menjelang sepekan menuju lebaran, Pemprov Jawa Barat (Jabar) mulai mengantisipasi dampak pemudik yang tetap memaksakan mudik ke kampung halamannya.

Hal ini dilakukan dalam masa larangan mudik 202q yang mulai dilakukan pemerintah sejak 6 Mei 2021.

Alasannya karena Jabar sebagai daerah tujuan pertama bagi para pemudik dari area seperti Jabodetabek untuk  perjalanan menuju wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, termasuk beberapa area lainnya si Jabar.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Tak Ada Karangan Bunga untuk 53 Kru KRI Nanggala-402 yang Gugur Sementara Munarman Ada

Kapolda Jabar Irjen Pol Dofiri, mengatakan mulai hari ini Kamis, 6 Mei 2021, terdapat sebanyak 158 titik penyekatan yang akan dijaga di wilayah Jawa Barat.

Rinciannya, sebanyak 22 titik disekat di jalur tol dan   sisanya di jalur arteri.

Gubernur Ridwan Kamil juga menyampaikan bahwa proses penyekatan akan melibatkan sejumlah pihak, baik TNI/Polri hingga perangkat daerah masing-masing wilayah yang menjadi tempat tujuan bagi para pemudik.

"Penyekatan di Jabar itu terus dilakukan. Ada 158 titik penyekatan termasuk jalan-jalan tikus dan juga sudah diatur sedemikian rupa oleh tim TNI/Polri," kata Ridwan Kamil, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 6 Mei 2021.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Siagakan Petugas di Tingkat RT dan RW Jelang Pelarangan Mudik Lebaran 2021

Lalu menghindari isu yang beredar, mengantisipasi kelihaian pemudik yang mencari kelengahan petugas di waktu jeda operasi, Ridwan Kamil memastikan penjagaan yang akan dilakukan secara penuh 24 jam dengan pembagian 3 shif di lapangan.

"Karena ada perbincangan di media sosial, para pemudik curi-curi waktu ketika penjaga tengah beristirahat. Jadi harus dibagi dalam 3 shift dalam 24 jam," kata Kang Emil.

Selanjutnya untuk skema lanjutan yang telah dipersiapkan, jika masih ada pemudik yang berhasil sampai ke kampung halaman, para perangkat daerah telah diminta untuk melakukan antisipasi dengan menyediakan ruang karantina.

"Kepala desa, RT/RW sudah menyiapkan ruang-ruang karantina untuk memastikan orang yang datang itu bisa dikarantina selama lima hari di tempat masing-masing," ucap Ridwan Kamil.

Baca Juga: Soroti Penghujat Ceramah Gus Miftah di Gereja, Ahmad Ishomuddin: Giliran Teroris Bom Gereja Mereka Diam Semua 

"Karena dalam teorinya, masih ada kelompok orang sekitar 7 persen yang tetap memaksa mudik," sambung Ridwan Kamil.

Hal itu dijelaskan Ridwan Kamil dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2021 di halaman Gedung Sate.

Ridwan Kamil turut memberikan motivasi dan meminta para petugas yang terlibat dalam operasi di lapangan dapat menjalankan tugas secara humanis dan tetap mengutamakan edukasi.

"Saya titip kepada petugas agar menjadi teladan kepada diri sendiri, masyarakat, dan keluarga tentunya. Lakukan  pendekatan yang tegas tapi humanis dalam penindakan tapi harus selalu didahulukan pada edukasi," kata orang nomor satu di Jawa Barat itu.

Baca Juga: Anies dan Aa Gym Juga Bicara di Gereja, Gus Sahal: Ko Cuma Gus Miftah yang Dikafirkan?

Dalam informasi yang didapatkan, operasi penyekatan ini akan dilakukan mulai dilakukan pada Rabu, 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021 mendatang.
 
Dalam masa larangan mudik 2021 ini, Ridwan Kamil meminta kepada masyarakat agar dapat ikut kerja sama dengan tidak memaksakan mudik.

Tujuannya untuk menghindari penularan virus Covid-19 yang dikhawatirkan dapat menimpa keluarga atau orang tua di kampung halaman.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler