PPKM Level 4 di Jabar Diperpanjang, Ridwan Kamil Tegur Luhut dan Minta Hal Ini

29 Juli 2021, 20:45 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta 3 hal kepada Luhut dan jajaran dalam perpanjangan PPKM Level 4. /Dok. Humas Pemprov Jabar

PR BEKASI – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menilai langkah pemerintah dengan memperpanjang kebijakan PPKM Level 4 harus bisa lebih adaptif, solutif, dan menyamakan tujuan dalam penegakannya di masyarakat.

Hingga saat ini, daerah level 4 di Jawa Barat masih ada 16 Kabupaten/kota dan ada 11 Kabupaten/Kota yang level 3.

Ridwan Kamil lantas memberikan saran khusus kepada Menko Marvel, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Ada Pungli Jasa Kubur Jenazah Covid-19 di TPU Cikadut, Ridwan Kamil: Oknum Sudah Dipecat! 

Ridwan Kamil meminta pemerintah untuk mengubah istilah protokol kesehatan dalam sosialisasi ke masyarakat.

Kang Emil heran karena Menko Luhut masih saja menyebut 'kampanye 3M ampuh mencegah penularan Covid-19'.

Sementara kampanye yang dilakukan di Jabar adalah 5M, yakni 3M plus menghindari dan mengurangi mobilitas.

Dengan adanya pernyataan tersebut dan jika ada perubahan istilah, Gubernur Jabar lantas khawatir masyarakat menjadi bingung.

Baca Juga: Keterisian Rumah Sakit bagi Pasien Covid-19 di Jabar Turun, Ridwan Kamil Beberkan 3 Kuncinya 

"(Kampanye) di bawah sudah bukan 3M tapi 5M. Jadi spanduk di desa-desa itu bahasa publiknya sudah lama 5M bukan 3M,” kata Ridwan Kamil, dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Humas Jabar.

“Jadi kalau sekarang harus balik lagi dari 5M ke 3M, tidak masalah juga. Cuma nanti ada pertanyaan dari publik berarti 2M yang kemarin itu gimana," sambung Kang Emil.

Kemudian, saran kedua dari Kang Emil adalah terkait penggunaan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Ia pun mengkritik pemerintah ketika akan kembali menggunakan istilah 'new normal' maka sama saja akan kembali seperti tahun 2020 yang lalu.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bagikan Bantuan kepada Masyarakat Saat Perayaan Idul Adha: Banyak Kepahitan yang Harus Kita Alami 

“Mohon izin kita menghindari juga kata new normal lagi pak. Sudah disepakati juga narasinya adaptasi kebiasaan baru (AKB),” ujarnya.

“Jadi kalau menarasikan kembali dengan kalimat new normal balik lagi ke istilah tahun 2020," sambung Kang Emil.

Tidak ketinggalan, Kang Emil juga meminta kepada semua elemen untuk bahu-membahu dengan mendorong penggunaan aplikasi dan teknologi.

Hal tersebut dibeberkan Gubernur Jabar, tentu demi menyatukan masyarakat, agar tidak ada perbedaan data antara pemerintah pusat dengan pemda.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Ridwan Kamil Sumringah Atlet Asal Jabar Raih Medali Perdana untuk Indonesia 

Lantas, Kang Emil pun memberikan contoh ketika disiplin pakai masker dan jaga jarak pada masa pandemi Covid-19 ini.

Hal itu jika mengacu pada data aplikasi, tingkat kedisiplinan warga Jabar dalam memakai masker adalah 86 persen dan menjaga jarak 83 persen.

Akan tetapi, ternyata data tersebut berbeda dengan data dalam aplikasi yang dikelola oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dalam aplikasi BNPB tersebut, tingkat kedisiplinan masyarakat Jawa Barat dalam mematuhi protokol kesehatan berada di bawah 75 persen.

Baca Juga: Semangati Atlet Jabar di Olimpiade Tokyo 2020, Ridwan Kamil: Mari Bahagiakan Orang Tua 

Sejatinya, Kang Emil tidak mempermasalahkan penggunaan teknologi dari Google, Facebook, dan dari manapun itu.

Namun, terkait cara mengukurnya harus satu patokan agar tidak ada perbedaan data.

Sebab, pejabat publik di daerah harus terus berkomunikasi dengan masyarakat sehingga datanya sinkron.

"Mohon izin kepada Kepala BNPB (teknologi) perlu disinkronisasi," ucap orang nomor satu di Jabar ini.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler