Network
PR BEKASI - Viral sebuah video yang menayangkan aksi penganiayaan oleh salah satu ormas terhadap dua wartawan.
Kedua wartawan tersebut diinterograsi sejumlah anggota ormas hingga salah satu anggota memukul korban.
Peristiwa tersebut terjadi di Majalengka, Jawa Barat pada Senin, 28 Juni 2021.
Baca Juga: Kronologi Investigasi Jurnalis Berujung Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Aparat
Video berdurasi 2 menit 42 detik itu dengan jelas menunjukkan aksi anggota ormas yang belum diketahui identitasnya melayangkan bogem mentah kepada wartawan Fokus Berita Indonesia.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Facebook Forum komunikasi wartawan pada Selasa 29 Juni 2021, terlihat salah satu di antara dua wartawan tersebut dihadiahi bogem mentah oleh salah satu anggota oknum ormas tersebut hingga korban mengalami pendarahan.
Saat dimintai tanggapannya, Mujianto pimpinan perusahaan dari media Fokus Berita Indonesia membenarkan bahwa yang menjadi korban tindak kekerasan adalah wartawannya atas nama Soleman.
Baca Juga: Perawat Alami Penganiayaan, RS Siloam Sriwijaya Akhirnya Bongkar Kronologi Kejadian
"Kami dari redaksi memantau perkembangannya dan akan mengawal kasusnya. Karena yang bersangkutan sedang membuat laporan polisi di Polres Majalengka," kata Mujianto.
"Laporan tersebut terkait penganiayaan dan pemukulan yang dilakukan beberapa oknum yang melakukan intimidasi dan intervensi, lalu melakukan penganiyaan sehingga mengakibatkan wartawan Fokus Berita Indonesia mengalami luka," tuturnya.
Masih menurut Mujianto, tim redaksi akan menunggu proses hukum yang akan dilakukan oleh polres Majalengka.
Baca Juga: Dimingi-imingi Rumah, Ternyata Korban Penganiayaan Bahar bin Smith Dipaksa Polisi Buat Laporan Baru
Tak hanya itu, pihaknya meminta Polres Majalengka untuk membuka tabir pemukulan tersebut mengenai siapa dalang oknum aktor Intelektual yang menyuruh dan mengundang orang-orang tersebut.
"Sampai dengan saat ini belum diketahui pangkal persoalannya sebab yang bersangkutan sedang menuju Polres Majalengka untuk membuat laporan polisi," katanya.
"Kami belum mendapat informasi lebih lanjut, kami hanya melihat dari video-video yang tersebar" ucap Mujiyanto.***
