Network
PR BEKASI - Polda Jabar menghimbau agara masyarakat lebih waspada dalam membeli tabung oksigen mengingat kini tengah banyak dicari.
Pasalnya, Polda Jabar menjelaskan bahwa kondisi sepeteri sekarang sangat rentan dimanfaatkan oleh oknum dengan menjual tabung oksigen yang tidak sesuai atau palsu.
Himbauan kewaspadaan atas praktik penjualan oksigen palsu tersebut sebagaiamana yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Erdi A. Chaniago.
”Harus waspada pada situasi begini,” ucap Kombes Pol Erdi Chaniago, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tribratanews.polri.go.id, Selasa, 6 Juli 2021.
Baca Juga: Tim SAR Sat Brimob Polda Jabar Laksanakan Pemantauan Debit Air Wilayah Cipendawa
“Orang hanya berpikir membutuhkan oksigen tanpa melihat bagaimana kemasan dan memperolehnya sehingga diharapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan,” sambungnya.
Sementara itu, merepon informasi adanya penjualan okesigen palsu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto minta rakyat tetap tenag karena khawatir kondisi seperti sekarang justru dimanfaatkan oleh spekulan.
“Masyarakat jangan panik sehingga dimanfaatkan oleh para spekulan,” ucap Komjen Pol Agus.
Lebih lanjut, Agus menghimbau masyarakat untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat bila menjadi korban dari penipuan penjualan oksigen palsu.
Baca Juga: Kabid Humas Polda Jabar: Satu Keluarga Diisolasi, Personel Polresta Bandung Berikan Bantuan Sembako
“Laporkan kepada kepolisian terdekat bila ada hal sebagaimana yang terjadi,” ujar Agus.
Seperti diketahui, sebelumnya viral di media sosial tentang pengkuan seoran warga yang diduga mengalami penipuan saat membeli tabung oksigen.
Melalui unggahannya, warga tersebut menceritakan bagaimana dirinya yang telah ditipu hingga akhirnya mendapatkan tabung oksigen palsu.
Ia menjelaskan pada waktu itu kondisi dirinya tengah begitu panik karena sangat butuh mendapatkan tabung oksigen.
Sontak, pengakuan warga yang tertipu dan malah mendapat tabung oksigen palsu tersebut menjadi sorotan, mengingat sekarang tabung oksigen sedang begitu dibutuhkan banyak orang terutama oleh pasien Covid-19.***
