Kericuhan Terjadi Lagi, Massa Perang Batu di Keraton Kasepuhan Cirebon

- 25 Agustus 2021, 15:07 WIB
Terjadi kericuhan karena massa yang perang batu di Keraton Kasepuhan Cirebon., Jawa Barat.
Terjadi kericuhan karena massa yang perang batu di Keraton Kasepuhan Cirebon., Jawa Barat. /Tangkapan layar Instagram/video amatir

 

PR BEKASI - Keraton Kasepuhan Cirebon kembali menimbulkan kontroversi dan kericuhan pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Tampak kericuhan di Keraton Kasepuhan Cirebon terjadi karena pelantikan perangkat oleh Rahardjo Djali, yang mana kini bergelar Sultan Aloeda II.

Pelantikan perangkat Keraton Kasepuhan Rahardjo Djali di Jinem Pangrawit itu kini menimbulkan perang batu antar massa.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari berbagai sumber pada Rabu, 25 Agustus 2021, Rahardjo Djali sendiri sudah menanggapi kericuhan yang terjadi dan menganggapnya sebagai kejadian yang biasa.

Baca Juga: Ustaz Ujang Busthomi Bagikan Uang hingga Rp500 Juta, Bantuan PPKM Darurat untuk Warga Cirebon

Dia pun meminta agar keributan ini diselesaikan secara intelektual layaknya orang berpendidikan dan tidak dengan cara premanisme.

Selain itu, untuk mengakhiri pro dan kontra dia menyarankan untuk menyelesaikan persoalan dengan jalur hukum.

Namun, setelah dzuhur nyatanya konflik yang terjadi makin panas karena massa yang perang batu di dalam Keraton Kasepuhan.

Kericuhan ini usai pihak Rahardjo Djali menghampiri salah satu bangsal yang dinamakan Lunjuk.

Para massa ini tiba-tiba datang dan melempari batu dengan menyerbu masuk ke dalam bangsal.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Turun Capai 90 Persen saat PPKM Darurat, KAI Cirebon: Per Hari Tinggal 250 Orang

Masih belum diketahui massa dari mana yang memulai perang batu di dalam salah satu keraton di Kota Cirebon ini.

Kejadian ini tentu menimbulkan kerugian di beberapa tempat yang seharusnya dijaga kelestarian sejarahnya.

Awal mula kericuhan ini karena pelantikan tersebut dianggap tidak mempunyai izin oleh Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin.

Rahardjo Djali sendiri menyatakan kalau untuk melakukan pelantikan pihaknya tidak memerlukan izin.

Sebelumnya, beberapa pihak di Keraton Kasepuhan ini juga terjadi keributan posisi setelah Sultan XIV PRA Arief Natadiningrat tutup usia pada Juli tahun lalu.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah