Analisis Motif Pembunuhan Subang, Harta Tak Hilang juga Tak Tertinggal Jejak Pelecehan

- 12 Januari 2022, 12:15 WIB
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. /Pixabay/stux/

PR BEKASI - Pengungkapan siapa tersangka pembunuhan Tuti dan Amalia, warga Jalancagak, Subang, Jawa Barat, menunggu titik terang.

Meski sudah diperiksa sejumlah saksi hingga dirilis sketsa terduga pembunuh ibu dan anak oleh Direskrimum Polda Jabar, belum diketahui siapa orang tersebut.

Di tengah alotnya perjalanan kasus, yang mulai terkuak Agustus 2021 lalu ini, juga muncul drama keluarga korban.

Baca Juga: Pfizer Siapkan Vaksin Omicron, CEO: Dosisnya Lebih Tinggi

Kedua korban ditemukan tanpa busana, dengan tidak ada harta benda yang hilang, serta tidak terdapat jejak kekerasan seksual.

Lantas apa motif di balik pembunuhan di Subang tersebut?

Seorang dosen di Thailand, yang getol menyoroti kasus pembunuhan di Subang, menganalisis motif yang mungkin terdapat di baliknya.

Baca Juga: Vaksin Booster Diberikan Gratis Mulai 12 Januari 2022, Siapa Saja yang Diprioritaskan?

Anjas menyinggung kembali bahwa pada awal kasus diselidiki, terdapat permintaan untuk cetak buku tabungan. 

Permintaan itu, terkait pengembangan mencari motif karena TKP kasus pembunuhan Subang, berfungsi sebagai rumah dan kantor yayasan.

Anjas berpendapat, terdapat kemungkinan-kemungkinan mengapa hasil cetak buku tabungan itu tak dirilis ke publik.

Baca Juga: Kepling Pungut Biaya Rp1,7 Juta untuk Urus KK, Menantu Jokowi Marah dan Singgung soal Maling Uang Rakyat

Seperti antara lain, data itu krusial, atau dari hasil print out, terdeteksi ada transkasi yang mencurigakan.

"Transaksi nilainya tidak masuk akal dan tidak ada pertanggungajwaban karena memang Amel dan Tuti merupakan bendahara dan sekretaris. Nah ini bisa saja ada hubungannya karena Amel dan Tuti berhubungan dengan TKP," ujarnya.

Menurut Anjas, bisa saja ada sakit hati, mengingat Amel dan Tuti bersih, dana bantuan banyak, ada dana BOS, dan dan-dana lain yang tidak ada pertanggungjawabannya.

Baca Juga: Drama Ikatan Cinta 12 Januari 2022: Tamat Riyawat Irvan, Andin Ngamuk dan Tidak Lagi Percaya Terhadap Pamannya

"Jadi bisa saja ke situ tidak mau terbongkar maka dihabisi. Isu ini memang dari awla kasus muncul namun hingga kini belum terpecahkan," ujarnya.

Dari penyelidikan, mencuat dugaan adanya motif terkait dengan sakit hati. Akan tetapi, sakit hati atau dendam karena apa?

Dugaan sakit hati muncul karena tidak adanya barang hilang. Salah satu saksi, Yoris, menyebut barang yang hilang hanya tiga alat komunikasi milik Amel.

Sedangkan uang Rp30 juta, untuk gaji guru, dan sejumlah perhiasan tidak hilang.

Dari itulah memang Anjas menyimpulkan dalam analisanya bahwa memang kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini salah satunya efek sakit hati. 

"Sakit hati asmara, tidak fair, dan ini memang sakit hati soal Amel dan ibu Tuti juga belum clear," ujarnya.***

Artikel ini tayang sebelumnya di DeskJabar, dengan judul "Motif Kasus Pembunuh Subang Akhirnya Terbongkar, Inilah Motif yang Menewaskan Tuti dan Amel dari Analisa Anjas"

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah