Banyak Lansia Belum Vaksinasi Covid-19, Dinkes Kabupaten Bekasi Rencanakan 'Jemput Bola'

1 April 2021, 15:31 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti meninjau pelaksanaan vaksinasi lansia di Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan pada Kamis, 18 Maret 2021. /Pradita Kurniawan Syah/ANTARA

PR BEKASI – Program vaksinasi Covid-19 bagi warga kategori lanjut usia (lansia) dinilai masih kurang berjalan optimal.

Agar vaksinasi bagi warga lansia dapat berjalan optimal, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berencana melaksanakan vaksinasi “jemput bola”.

Hal tersebut dikatakan oleh kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti di Cikarang, Rabu, 31 Maret 2021 petang.

"Kalau mereka enggan, kami yang mendatangi mereka. Kalau melihat di database kami, masih banyak lansia yang belum divaksin," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Llukalkan Aliocranianus, Dinosaurus Karnivora dengan Moncong Pendek dan Gigitan Kuat yang Serang Patagonia

Baca Juga: Isi Wasiat Terduga Teroris Sebut Nama Ahok, Budiman Sudjatmiko: Tampaknya sang Kakak Pendukung Ahok

Baca Juga: Selain Cabai Rawit dan Bawang Merah, Daging Ayam Ras dan Ikan Segar Sumbang Inflasi pada Maret 2021

Menurutnya, sampai saat ini masih banyak warga lansia yang enggan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk menerima vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut dikarenakan mayoritas warga lansia tersebut banyak yang tinggal di daerah perkampungan.

“Setelah kami survei memang ada yang jaraknya lumayan jauh, mungkin ini alasan mereka enggan divaksin,” kata Sri Enny.

Pihaknya telah menyiapkan skema khusus bagi lansia yang belum divaksin karena alasan jarak yang relatif jauh dengan memangkas jarak lokasi vaksinasi.

Baca Juga: Terduga Teroris di Makassar Mabes Polri Ingin Mati Syahid, Ngabalin: Halusinasi Temukan Jalan ke Surga

“Kami sudah menemukan lokasi yang lebih dekat terutama fasilitas-fasilitas publik yang ada di sana. Akan kami jadikan lokasi vaksinasi baru," katanya.

Sebagian kecil lansia, kata Sri Enny, juga ada yang menolak untuk divaksin dengan sejumlah alasan seperti merasa usianya yang sudah lanjut itu tidak memerlukan vaksin lagi.

"Ini yang harus kami berikan pemahaman tentunya dengan pendekatan persuasif khusus. Sosialisasi pentingnya vaksinasi terus kita upayakan termasuk kepada warga lansia," katanya.

Baca Juga: Tegaskan Tak Pernah Mengemis Jabatan, Moeldoko: Saya Rela Pertaruhkan Leher Saya untuk Tegakkan Pancasila

Dirinya berharap, program vaksinasi “jemput bola” bagi warga lansia tersebut membantu Pemerintah menyukseskan program vaksinasi Covid-19 agar Indonesia segera terbebas dari wabah virus asal Wuhan, China tersebut.

“Kami terus berupaya maksimal membantu pemerintah dalam menyukseskan program akselerasi vaksinasi Covid-19,” katanya.

Ia mengimbau para lansia yang belum menerima vaksin agar segera mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan yang ditunjuk pemerintah daerah sebagai lokasi pelaksanaan vaksinasi sehingga program percepatan vaksinasi terlaksana dengan baik.

Baca Juga: Cegah Aksi Teror di Jabar, Ridwan Kamil: Mari Saling Menjaga dan Melindungi Antar Umat Beragama

“Kami meminta orang tua kita segera datang dan mau divaksin, mereka sudah terdata di database kami, tinggal disuntik vaksin saja,” tuturnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sendiri menargetkan sedikitnya 15.000 warga lansia ber-KTP Kabupaten Bekasi mendapatkan vaksinasi Covid-19 di tahap kedua yang bersamaan dengan petugas pelayan publik itu.

"Target kita semua diselesaikan dalam satu bulan ke depan. Sekarang baru 6.000-an lansia yang sudah divaksin," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler