Pada tahun 1906 hingga 1910 menjadi tahap pertama dari pembangunan gedung yang satu ini. Berselang lima belas tahun, tepat pada tahun 1925, pembangunan tahap kedua pun dilakukan.
Gedung ini menjadi salah satu saksi sejarah, di mana pada saat perang kemerdekaan melawan Belanda dijadikan tempat pertahanan.
Baca Juga: Simak 20 Daftar Museum di Jakarta yang Tutup Sementara
Yakni oleh para pejuang kemerdekaan yang pada saat itu berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah, pada tahun 1942.
Namun, setahun setelah itu, tentara Jepang mengambil alih gedung ini dan dijadikannya sebagai salah satu pusat kekuatan dalam menjajah Indonesia.
Setelah Jepang menarik diri dari Indonesia, Komite Nasional Indonesia (KNI) menjadikan Gedung Juang Bekasi sebagai kantor Kabupaten Jatinegara pada tahun 1945.
Tidak hanya menjadi kantor kabupaten, gedung ini pun dijadikan sebagai tempat pertahanan dan pusat komando. Terlebih dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari tentara sekutu yang ingin menjajah Indonesia kembali.
Pada tahun 1947 hingga 1949, Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati dan melakukan agresi militer pertamanya.
Gedung Juang Bekasi pun dapat dikuasai oleh Belanda setelah melakukan serangan bertubi-tubi. Akan tetapi, pada tahun 1950, pejuang Indonesia berhasil merebut kembali gedung ini, dan aktivitas pemerintahan pun kembali berlangsung di gedung ini.