Topeng Bekasi dan Si Jantuk yang Melegenda karena Cerita Seputar Kehidupan Rumah Tangga

- 28 Januari 2020, 11:27 WIB
SAWAL Jagur menunjukkan topeng Bekasi Si Jantuk di kediamannya di Kampung Pangkalan Desa Kedungpengawas Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Jumat 10 Januari 2020.*
SAWAL Jagur menunjukkan topeng Bekasi Si Jantuk di kediamannya di Kampung Pangkalan Desa Kedungpengawas Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Jumat 10 Januari 2020.* /TOMMI ANDRYANDY/PR/

”Padahal bukan. Tari topeng itu pengembangan dari topeng Bekasi. Justru yang topengnya itu yang bobodoran-nya, yang lawaknya,” ucap Sawal.

Selepas penampilan para penari, pertunjukan utama pun di­mulai yakni topeng Bekasi. Kesenian ini menyerupai kisah sandiwara yang lebih kental dengan humor.

Sepanjang pertunjukan yang biasanya memakan waktu 2-3 jam, para penampil terus ­mengocok perut para penonton.

Lantaran kental dengan budaya Betawi, lawakan yang disajikan pun biasanya disisipi saling mencela ­antara para pemain.

Kemudian di setiap penampilan, selalu ada tokoh bapak-bapak yang menge­nakan pakaian layaknya anak-anak.

Mereka mengenakan sarung dan kupluk, terkadang menentang dot, dan tokoh ini yang kerap menjadi objek celaan.

Meski begitu, seluruh celaan tidak dimaksudkan untuk merendahkan namun hanya untuk memberi hi­buran bagi para penonton.

Kendati lebih banyak menggunakan bahasa Betawi, topeng Bekasi kerap menyi­sipkan bahasa Sunda meski dengan logat Karawang.

Kisah si Jantuk, Cepot ala Bekasi

Sawal mengatakan, saat ini to­peng Bekasi lebih berkembang dengan cerita beragam. Namun, pada awalnya topeng Bekasi hanya menceritakan tokoh bernama Si Jantuk.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x