”Si Jantuk boleh dibilang tokoh utama dari topeng. Kalau wayang golek mah mungkin seperti Si Cepot. Dia yang paling terkenal,” ucap Sawal.
Sesuai dengan karakternya, Si Jantuk digambar sebagai tokoh yang sederhana, nakal namun baik hati serta jenaka.
Hanya, wajahnya tidak tampan. Itulah sebabnya topeng Si Jantuk ini diberi warna hitam dengan barisan gigi seri yang agak maju ke depan.
Lakon ini mengisahkan Jantuk yang harus berpisah dengan istrinya. Penyebabnya, sang istri cemburu karena Jantuk terlihat lebih menyayangi kucing daripada dirinya.
Kecemburuan pun memuncak tatkala mereka makan bersama. Jantuk lebih memilih memberikan kepala ikan asin peda ke si kucing daripada untuk istrinya.
Sang istri yang cemburu makin panas karena orangtuanya yang jadi provokator.
Mereka pun berpisah dan Jantuk kemudian berkelana mencari jati diri sebelumnya bertemu seorang sahabatnya.
Mendengar kisah pilu Si Jantuk yang terpaksa berpisah dengan istrinya, sang sahabat lantas berusaha mengenalkan dia dengan seorang wanita.
”Ternyata perempuan yang dikenalin itu istrinya sendiri yang kemarin terpaksa pisah. Sudah begitu kisahnya. Singkat,” ucap Sawal.
Kendati jalan ceritanya terbilang singkat, penampilan topeng Bekasi bisa mencapai dua hingga tiga jam. Banyaknya gimik yang disajikan membuat durasinya panjangnya.