Pengangguran Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Sri Mulyani: Ini Tantangan

24 November 2020, 15:15 WIB
Jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 2,67 juta orang akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya, jumlah pengangguran 7,1 juta orang meningkat menjadi 9,77 juta /antara/

 

PR BEKASI – Jumlah pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 2,67 juta orang akibat pandemi Covid-19 dari 7,1 juta orang menjadi 9,77 juta orang atau dari 5,23 persen jadi 7,7 persen.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta pada Senin, 24 November 2020.

“Tingkat pengangguran ini, kalau kita lihat tambahan pengangguran akibat adanya Covid-19 adalah 2,67 juta orang,” kata Sri Mulyani dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Kemenaker Rilis 10 Pekerjaan yang Paling Dibutuhkan Sesuai Pandemi Covid-19 Berakhir

Selama periode Agustus 2019 hingga Agustus 2020 pun terdapat tambahan angkatan kerja baru yakni 2,36 juta orang serta penurunan lapangan kerja yang diciptakan oleh Covid-19 adalah 0,31 juta.

Lanjut Sri Mulyani, dari 29,12 juta angkatan kerja yang terdampak Covid-19, sebanyak 2,56 juta orang merupakan pengangguran 0,7 juta orang itu bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja, dan 24 juta orang bekerja namun dengan jam yang lebih rendah.

“Jadi tentu ini akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Ini tantangan yang harus kita selesaikan,” tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Motornya Hilang Dirampas, Guru Ngaji Korban Begal di Jatimurni Dapat Motor Baru dari Polri

Sri Mulyani menjelaskan jumlah pengangguran yang bertambah berimplikasi pada berkurangnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang sebetulnya mencapai 10,69 persen namun dengan adanya bansos maka berkurang menjadi 9,69 persen.

“Adanya perlindungan sosial maka kita bisa menurunkan dampak buruk dari yang seharusnya 10,96 persen menjadi 9,69 persen,” ujarnya,

“Ini lebih rendah 1,5 persen. Itu suatu angka yang cukup signifikan,” ucapnya.

Baca Juga: RUU Ketahanan Keluarga Belum Direstui 5 Fraksi, Baleg DPR: Nanti Keputusan Dilanjutkan atau Tidak

Selain itu, Sri Mulyani menyebutkan tingkat kesejahteraan yang menurun juga tercermin dari banyaknya masyarakat yang saat ini beralih dari sektor formal ke informal yakni dari 44,12 persen turun ke 39,53 persen.  

“Mereka kemudian menjadi pekerja di sektor informal sehingga pekerja di sektor informal naik dari 55,8 persen menjadi 60,4 persen,” tuturnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler