Foto Anies Baswedan Baca Buku Viral, Wagub DKI: Sikapi secara Bijak

24 November 2020, 17:25 WIB
Anies Baswedan menikmati akhir pekan dengan membaca buku berjudul "How Democracies Die" yang ditulis Steven Levitsky. /Twitter @aniesbaswedan

PR BEKASI – Masyarakat diminta menyikapi foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sedang membaca buku berjudul “How Democracies Die” yang viral di media sosial secara bijak.

Menurut Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, kegiatan membaca sudah menjadi hal yang biasa bagi Anies Baswedan.

Politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan, kegiatan membaca buku dengan tema dan judul yang bermacam-macam kerap dilakukan oleh para pemimpin di seluruh dunia.

Baca Juga: Ucapkan Rasa Bangga dan Terima Kasih ke TNI, Ruhut Sitompul: Dari Saya Jubir Ormas Pejuang Bravo 5

Oleh karena itu, Ahmad Riza Patria meminta masyarakat jangan terlalu berlebihan menyikapi unggah foto di media sosial pribadi Gubernur DKI.

"Pak Anies dan banyak pemimpin lainnya biasa baca buku. Judulnya macam-macam. Mulai dari judul soal agama sampai seni budaya. Jadi, saya kira, kita sikapi secara bijak. Nggak usah berlebihan," kata Wagub DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa, 24 November 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Sebelumnya, Anies Baswedan membagikan aktivitasnya pada Minggu pagi, 22 November 2020 melalui akun Twitter-nya @aniesbaswedan.

Baca Juga: Refly Harun Hargai Pengakuan Pangdam Jaya yang Tak Bisa Bubarkan FPI, Meski Tetap Dianggapnya Salah

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengunggah fotonya saat sedang membaca buku.

"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi." kata Anies Baswedan dalam keterangan unggahannya media sosialnya.

Dalam foto yang dibagikan, Anies Baswedan Nampak mengenakan kemeja putih berlengan pendek serta sarung merah tua dengan motif kotak-kotak kecil.

Baca Juga: DPR Minta Polri Tindak Tegas Para Pelanggar Prokes Tanpa Tebang Pilih

Anies Baswedan duduk dan terlihat membaca buku "How Democracies Die" bersampul hitam yang senada dengan jam tangan digitalnya.

Latar belakang rak buku coklat kayu berukuran sedang sejajar dengan rak kabinet yang di atasnya terdapat beberapa foto keluarga.

Dalam unggahan tersebut, terlihat warganet penasaran dengan buku yang Anies Baswedan sedang baca tersebut.

Baca Juga: Tulis Pesan Haru untuk Kalina, Azka Corbuzier Tak Ingin Dikait-kaitkan dengan Vicky Prasetyo

"Jadi penasaran sama bacaannya," kata akun @dodo*** merespons foto yang diunggah Anies Baswedan tersebut.

Analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto, menjelaskan, konteks isi buku “How Democracies Die” mengacu pada terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu.

"Buku tersebut menjelaskan tentang terpilihnya Donald Trump pada Pemilu 2016 lalu, tapi tidak semata-mata membahas Amerika Serikat," katanya, Senin, 23 November 2020.

 Baca Juga: Ini Pesan Tito Karnavian kepada Para Pemilih jika Sudah Mencoblos di Pilkada Serentak 2020

Arif Susanto memaparkan, kedua penulis buku “How Democracies Die” menyuguhkan pandangan berbeda.

Kedua penulis, Daniel Ziblatt and Steven Levitsky menunjukkan fenomena terkini bahwa, demokrasi bisa berakhir tidak dengan cara runtuh.

"Demokrasi bisa juga runtuh pelan-pelan." Fenomena ini disebut Daniel Ziblatt dan Steven Levitsky dengan baby step.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2020, Mahfud MD: Jangan Sampai Lengah, Jaga Situasi Tetap Kondusif

Arif Susanto telah merangkum tiga pemikiran dari kedua penulis buku lulusan Universitas Harvard tersebut.

Pertama, ancaman terhadap demokrasi bisa berasal dari sebuah pemerintahan yang terpilih lewat pemilu. Kedua, demokrasi terancam pelan-pelan, salah satunya dengan menghalangi kebebasan.

Ketiga, demokrasi berpeluang melahirkan demagog atau pemimpin yang berlagak memihak kepada rakyat (populis), tapi justru menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Sehingga, masyarakat terpolarisasi, dalam bahasa mudah diadu domba.

Baca Juga: Polisi Peringatkan Putri Rizieq Shihab karena Tak Penuhi Panggilan Hari Ini

"Tiga pemikiran dari penulis ini mirip dengan situasi di Indonesia dalam dua gelaran pemilu terakhir." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler