Viral Nyanyian 'Hancurkan Risma Sekarang Juga', Begini Tanggapan DPD Golkar Surabaya

27 November 2020, 13:05 WIB
Walikota Surabaya Tri Rismaharini. /Humas Surabaya

 

PR BEKASI - Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelang Pilkada Surabaya 2020 ramai menjadi pembicaraan warganet.

Tagar #BelaBuRisma pun kini menjadi trending topik di media sosial Twitter sejak Kamis, 26 November 2020 malam hingga Jumat pagi.

Tagar #BelaBuRisma menjadi ramai setelah video viral nyanyian yang menyudutkan Risma dinyanyikan para pendukung Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Machfud Arifin dan Mujiaman mendapat respons dari warganet. Tercatat hampir 4.000 cuitan membela Risma di Twitter.

Baca Juga: Masih Menginginkan Jokowi Mundur, Jubir FPI Sebut HRS Ingin Selamatkan Jokowi di Akhirat Kelak

"Bu Risma orang baik yang sudah bekerja keras dan membawa Surabaya sebagai kota terbaik di dunia. Bu Risma juga peduli terhadap lansia, anak yatim, membawa Surabaya ke peradaban baru. Surabaya Aman, Surabaya Go Green, Surabaya Smart City," ujar salah satu cuitan dari @jumianto_RK.

Warganet berbondong-bondong memberikan dukungan kepada wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya tersebut. 

Mereka gerah lantaran selama ini menilai Risma telah berhasil memajukan Kota Pahlawan. Mereka mencurahkan dukungannya di linimasa Twitter hingga akhirnya bisa menjadi trending topic.

Baca Juga: Dari Panser hingga Baliho HRS, Slamet Ma'arif: Ada Skenario Besar untuk Adu Domba Umat Islam dan TNI

Seperti yang diketahui, sebelumnya viral video berdurasi 19 detik yang isinya nyanyian plesetan reff  lagu "Menanam Jagung" ciptaan Ibu Sud. Reff tersebut diubah dengan lirik nada provokatif.

"Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga," kata pendukung Machfud Arifin-Mujiaman sambil mengacungkan dua jari ke atas dan sebagian memakai kaus warna-warni khas Machfud-Mujiaman.

Menanggapi hal tersebut, DPD Partai Golkar Kota Surabaya menilai munculnya video viral berdurasi 19 detik yang menyudutkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merupakan bentuk ekspresi kekecewaan warga Surabaya utara terhadap kinerja Risma selama ini.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Kota Bekasi Alami Pemadaman Listrik, PLN Ungkap Penyebabnya

Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni, di Surabaya, Jumat, mengatakan warga Surabaya utara yang selama ini memperjuangkan dan mendampingi Risma nyaris tidak pernah mendapatkan manfaat kebijakan pembangunan dari wali kota.

"Bagi mereka yang diperindah hanya tengah kota saja, sehingga wajar saat ini masyarakat di sana mengalihkan dukungannya ke pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya Machfud-Mujiaman," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, pada Jumat, 27 November 2020.

Menurut dia, video tersebut tidak akan pernah ada, apabila sejak awal wali kota memosisikan diri sebagai pemimpin yang mengayomi semua pasangan calon pilkada dan bertindak netral, maka semua masyarakat akan memuja beliau sebagai seorang pemimpin yang bersikap negarawan.

Baca Juga: Keutamaan Berjalan Kaki Dibanding Gunakan Kendaraan Saat Menuju Masjid untuk Salat Jumat

Namun, lanjut dia, faktanya Risma bertindak selaku politisi yang justru dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa Surabaya akan rusak jika dipimpin selain calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi yang didukung Risma

"Ini hal biasa dalam politik yang bisa kita sebut sebagai kampanye negatif. Pak Machfud dengan lapang dada dan kesatria membiarkan kejadian tersebut karena bagian dari dinamika politik," ucapnya.

Karena itu, anggota DPRD Surabaya ini meminta masyarakat Surabaya untuk tidak terpengaruh dengan upaya playing victim yang sedang dijalankan tim sebelah dengan mengonsolidasikan pasukan medsos.

Baca Juga: Tinjau Langsung Kualitas Infrastruktur di Bekasi, Bupati Eka Supria Atmaja Sidak ke Tambun Selatan

Sejak awal, kata dia, Machfud mendapatkan banyak kampanye negatif yang menjurus ke kampanye hitam. 

Namun sebagai abdi Bayangkara yang memiliki niat tulus untuk membangun Kota Surabaya yang telah melahirkan beliau, mantan Kapolda Jatim ini tetap terus bergerak menyapa masyarakat, menyadarkan masyarakat agar Surabaya bisa naik level dan merata pembangunannya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler