Tak Masuk Dalam Struktur MUI, Din Syamsudin Sebut Dirinya Memang Tidak Bersedia, Bukan Didepak

28 November 2020, 21:27 WIB
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin.* /Instagram.com/@m_syamsuddin

 

PR BEKASI - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin angkat bicara terkait isu yang beredar di masyarakat terkait terdepaknya dirinya dari struktur kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Din Syamsudin mengatakan isu yang saat ini beredar di masyarakat tidak benar karena dirinya bukan didepak dari MUI tapi memang menolak masuk struktur pengurus yang menjadi wadah ulama dan zuama tersebut.

"Saya tidak masuk dalam kepengurusan baru MUI adalah karena saya tidak bersedia," kata Din Syamsudin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 28 November 2020.

Baca Juga: Penyiksaan terhadap WNI di Negeri Jiran Kembali Terjadi, Kemenlu RI Panggil Dubes Malaysia

Mantan Ketua Umum MUI mengatakan seandainya tim formatur memasukkan nama dirinya ke dalam struktur, dirinya juga tetap tidak bersedia.

Sebelum Musyawarah Nasional (Munas) X MUI, dia sudah sampaikan di dalam Rapat Pleno terakhir Dewan Pertimbangan MUI pada 18 November 2020 bahwa ingin berhenti dari aktivitas MUI.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyatakan sudah terlalu lama menjadi pengurus MUI yaitu sekitar 25 tahun baik menjadi sekretaris, sekretaris umum, wakil ketua umum, ketua umum dan ketua dewan pertimbangan MUI.

Baca Juga: Murni karena Tindak Pidana Korupsi, KPK Bantah Kasus Edhy Prabowo Ada Kaitannya dengan Politik

"Dalam kaitan ini saya meminta maaf kepada segenap anggota Wantim MUI yang mendukung agar saya tetap memimpin Wantim MUI," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Ia memutuskan tidak menghadiri dan turut serta dalam Munas MUI karena berharap terjadinya regenerasi dan berprasangka baik bagi mereka yang berkeinginan kuat menjabat posisi tertentu.

"Saya mendengar dan mengetahui ada pihak yang ingin menjadi Ketua Wantim MUI dan pengurus MUI. Saya berbaik sangka mereka ingin berkhidmat di MUI, maka sebaiknya diberi kesempatan. Biarlah umat yang menilai dan Allah SWT yang mengganjari," kata dia.

Baca Juga: Terjebak di Hubungan Toxic Selama 2 Tahun Lebih, Frislly Herlind Sebut Pernah Dijepit di Pintu Mobil

Din Syamsudin mengatakan bagi pejuang Islam tidak terbatas bergerak di MUI saja tetapi bisa berperan di mana saja.

"Jadi tidak masuk dalam kepengurusan suatu organisasi jangan dianggap sebagai masalah besar, begitu pula masuk dalam kepengurusan bukanlah hal istimewa," katanya.

Seperti diketahui, hasil Munas X MUI 2020 menetapkan Miftachul Akhyar, resmi menjadi Ketua MUI periode 2020-2025 menggantikan Ma’ruf Amin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Baca Juga: Sindir Gaya Ceramah Rizieq, Habib Husin: Rusak Akhlak Generasi Muda Kalau Oknum Berjubah Dibiarkan

Sementara Dr Amirsyah ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Buya Anwar Abbas.

Sedangkan Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pertimbangan, Munas juga menetapkan sejumlah nama untuk menduduki posisi wakil ketua umum yaitu Buya Anwar Abbas, Marsudi Syuhud, dan Buya Basri Bermanda.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler